Reporter: Abdul Basith | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah yang fluktuatif membuat Presiden Joko Widodo mendorong kebijakan moneter untuk menjaga nilai rupiah.
Hal itu ia sampaikan saat membuka rapat terbatas melalui video conference. Jokowi meminta Bank Indonesia (BI) terus menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.
"Saya minta BI fokus terus menjaga stabilitas nilai rupiah, menjaga inflasi agar terkendali dan mempercepat berlakunya ketentuan pergunaan rekening rupiah di dalam negeri," ujar Jokowi saat membuka ratas, Jumat (20/3).
Asal tahu saja, dampak penyebaran virus corona (Covid-19) membuat rupiah tertekan. Mengutip Bloomberg, Jumat (20/3) pukul 10.45 WIB, rupiah sudah menembus level baru saat berada di Rp 16.038 per dolar Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Waduh, rupiah spot dan kurs tengah BI tembus ke atas Rp 16.000
Posisi ini membuat rupiah sudah melemah 0,78% dibanding penutupan rupiah pada Kamis (19/3) di Rp 15.913 per dolar AS. Posisi rupiah kali ini juga menjadi yang terburuk sejak Juni 1998.
Dari sisi likuiditas, Jokowi meminta BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin hal tersebut. Termasuk langkah mitigasi keuangan.
"Pastikan ketersediaan likuiditas dalam negeri, kemudian memantau setiap saat terhadap sistem keuangan dan mitigasi keuangan se komprehensif, sedetail mungkin," terang Jokowi.
Sinergi kebijakan setiap lembaga harus diperkuat. Termasuk juga dengan pemerintah dalam menjaga ekonomi di tengah situasi penyebaran virus corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News