kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Jokowi: Di Luar Ruangan Tidak Wajib Pakai Masker


Kamis, 23 Februari 2023 / 09:58 WIB
Jokowi: Di Luar Ruangan Tidak Wajib Pakai Masker
ILUSTRASI. Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada PTIJK Tahun 2023, Senin (06/02/2023) di Hotel Shangri-La, Jakarta.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bahwa masyarakat tidak diwajibkan untuk menggunakan masker ketika di luar ruangan. Hal tersebut lantaran sudah tidak lagi diterapkan pemberlakuan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir tahun kemarin.

"Kalau Pak Gubernur Kaltim menyampaikan yang pakai masker itu dianggap agak sakit. Nggak salah Pak Gub, karena PPKM memang sudah dicabut. Jadi apalagi di luar ruangan sudah tidak wajib pakai masker," kata Presiden dalam Pembukaan Rakernas APPSI Tahun 2023, yang disiarkan Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/2).

Meski demikian untuk di dalam ruangan Jokowi menyebut, jika masih ada yang memakai masker masih diperbolehkan.

"Tetapi di dalam ruangan kalau ada yang masih pakai masker juga tetap diperbolehkan, demi kesehatan," imbuhnya.

Baca Juga: Per 21 Februari 2023: Kasus Corona di Indonesia Tembus 6.734.606

Sebagai informasi sejak pandemi Covid-19 guna mencegah adanya penyebaran virus tersebut, masyarakat diwajibkan untuk menggunakan masker. Selain itu upaya lainnya yakni melakukan jaga jarak dan mencuci tangan.

Dalam berita KONTAN sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan menemui Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Mei nanti untuk membahas mengenai status endemi Covid-19 di Indonesia.

Pertemuan tersebut untuk membicarakan bagaimana dan kapan timing yang tepat bagi Indonesia untuk penentuan status dari pandemi ke endemi.

"Kan sudah ngomong di level eselon I, saya pengen ketemu kepala WHO sendiri nanti rencana di bulan Mei untuk bicara kalau kita melakukan apakah itu tepat atau proper, atau caranya pas, timing pas seperti apa," kata Budi, Rabu (22/2).

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 21 Februari 2023: Tambah 272 Kasus Baru, Meninggal 4

Koordinasi pemerintah dengan WHO diperlukan untuk penentuan status pandemi ke endemi. Pasalnya Budi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 terjadi di seluruh dunia bukan hanya terjadi di Indonesia. Maka penentuan status endemi dapat diselaraskan dengan negara lain.

"Karena biar gimana pandemi ini pandemi dunia akan lebih baik kalau kita koordinasi dengan bersama antar negara-negara di dunia," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×