kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

Jokowi berharap SBY menaikkan harga BBM


Selasa, 19 Agustus 2014 / 23:50 WIB
Jokowi berharap SBY menaikkan harga BBM
ILUSTRASI. Cara menghapus bot dari grup Telegram.


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ancaman akan habisnya kuota BBM bersubisidi sebelum tenggat akhir Desember 2014 masih belum memiliki solusi. Presiden terpilih Joko Widodo pun masih memilih berteka teki dalam menanggapi masalah ini.

Saat ditanya mengenai tindakan apa yang akan dilakukan Jokowi untuk menjawab masalah ini, mantan Walikota Solo ini mengatakan, sebaiknya masalah tersebut dibagi dengan pemerintah sekarang.

"Kalau yang baik ya bagi-bagi. Pemerintah sekarang dan nanti pemerintah yang akan datang, pemerintah yang  baru," ujar Jokowi, Selasa (19/8) malam. Dia pun menambahkan jika pemerintah sekarang menaikkan harga BBM subsidi, akan mengurangi beban pemerintah ke depan.

Lantas, apakah ketersediaan BBM bersubsidi dijamin tersedia hingga akhir Desember? Jokowi malah mengatakan pertanyaan tersebut lebih patut ditanyakan pada pemerintahan sekarang.

Deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, memprediksi kuota 46 juta kilo liter BBM subsidi bisa jebol jika terjadi kenaikan konsumsi pada November dan Desember 2014. Tim transisi sendiri menyiapkan alternatif pilihan yang bisa dijalankan Jokowi- JK. Pertama, memperbesar alokasi anggaran subsidi yang artinya menambah kuota BBM subsidi. Kedua, menaikkan harga BBM. Andi sendiri berharap agar pemerintah sekarang menjalanan program penghematan yang lebih signifikan. Sayangnya, tim transisi belum menentukan kapan waktu pasti dua opsi tersebut akan diambil.

Sebelumnya, Menteri ESDM, Jero Wacik menyebut kuota BBM subsidi sebesar 46 juta kilo liter bakal habis pada pertengahan Desember. Oleh karena itu pemerintah melakukan penghematan dengan memperketat penjualan BBM subsidi. Namun, bayak pihak yang meragukan upaya tersebut akan berhasil menjaga ketersediaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×