Reporter: Uji Agung Santosa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah membentuk tim intelijen media untuk menganalisis isu di media massa secara realtime. Pengakuan Jokowi itu disampaikan dalam sidang kabinet paripurna hari ini, Rabu (7/1) di kantornya.
Dalam sidang kabinet itu salah satu persoalan yang dibahas adalah mengenai persepsi media terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Menurutnya, media berperan sebagai pembawa pesan dan akan membentuk persepsi pemerintahan di mata masyarakat. "Namun ekspose media belum tentu atau tidak mewakili kinerja pemerintah," ujar Jokowi, dalam pembukaannya.
Menurutnya, setiap kebijakan pemerintah yang dilakukan baik oleh masing-masing kementerian ataupun oleh presiden akan selalu dipandang dalam sisi pro dan kontra. Hal itulah yang diamati pemerintahan Jokowi dalam tiga bulan terakhir. Pengamatan selama tiga bulan terakhir itu yang dilakukan tim intelijen negara.
Dalam sidang kabinet paripurna kali ini, selain membahas masalah persepsi media terhadap pemerintahannya, Jokowi juga menyampaikan akan membahas perkembangan penyelesaian dokumen Rencana Pembangunan jangka menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, serta rencana kerja pemerintah (RKP) 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News