kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi beberkan alasan pemindahan ibu kota pada pertemuan tahunan BI


Kamis, 28 November 2019 / 20:38 WIB
Jokowi beberkan alasan pemindahan ibu kota pada pertemuan tahunan BI
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo berbicara saat meresmikan pengeluaran dan pengedaran uang Rupiah tahun emisi 2016, di gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Senin (19/12/2016). BI mengeluarkan tujuh pecahan uang kertas dan empat pecahan uang logam terdiri dari Rp 100


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengatakan salah satu alasan pemindahan Ibu Kota Negara adalah kemacetan yang melanja DKI Jakarta saat ini.

Jokowi mengatkaan hal itu, saat memberi sambutan pada pertemuan tahunan Bank Indonesia (BI) di Lotte Shopping Avenue. Ia mengatakan, untuk mencapai lokasi tersebut dari Istana Merdeka membutuhkan waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Nova Asset Management Membuka Kantor Baru di Indonesia

Bahkan kendaraan presiden tersebut sempat berhenti selama 30 menit di tengah kemacetan. Kondisi tersebut menjadi salah satu alasan pentingnya pemindahan ibu kota. "Tadi ke sini macet setengah jam berhenti betul, ya itu lah kenapa ibu kota dipindah," ujar Jokowi dalam sambutannya, Kamis (28/11).

Tidak hanya alasan itu yang membuat ibu kota pindah. Alasan lainnya juga menjadi pertimbangan termasuk untuk memeratakan perekonomian di Indonesia.

Jokowi sebelumnya memutuskan ibu kota negara pindah ke luar Pulau Jawa. Hal itu dipilih dari sejumlah opsi seperti tetap di Jakarta dengan membentuk distrik tersendiri serta pemindahan dengan jarak yang tidak jauh dari Jakarta.

Baca Juga: Pelaku usaha properti berduka atas meninggalnya Ciputra

Dari lokasi di luar Pulau Jawa, Jokowi mengerucutkan pilihan terhadap empat provinsi yaitu Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kaltim, dan Sulawesi Barat (Sulbar).

Empat lokasi itu dipilih selain karena bebas dari wilayah bencana, juga dianggap berada di tengah wilayah Indonesia sehingga lebih representatif.

Baca Juga: Tahun depan pendapatan dan laba PTPP diprediksi sulit tumbuh double digit, ada apa?

Pada bulan Juli, lokasi ibu kota baru kembali mengerucut. Jokowi memastikan bahwa lokasi ibu kota baru berada di Kalimantan, tetapi masih belum ada wilayah spesifik.

Pada 26 Agustus 2019 Jokowi menunjuk Kaltim sebagai lokasi ibu kota baru. Direncanakan pembangunan ibu kota baru akan dimulai pada tahun 2020 mendatang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×