Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Presiden Joko Widodo membantah tuduhan gemuknya Kabinet Indonesia Maju. Ia bilang pengisian posisi dalam kabinet berdasarkan kebutuhan dan pekerjaan yang besar.
Fungsi dari pengisi jabatan tersebut menjadi yang utama dibandingkan dengan jumlah secar kuantitas. "Kerjaan apa yang dikerjakan, jangan menilai sesuatu dari banyaknya," ujar Jokowi di Istana Bogor, Rabu (27/11).
Baca Juga: Presiden terbitkan instruksi percepatan kemudahan usaha dan investasi, simak isinya
Jokowi bilang secara fungsional, kabinetnya saat ini efektif. Bahkan ia meminta agar masyarakat membandingkan dengan negara lain yang jumlah penduduknya lebih sedikit dibandingkan Indonesia.
"Bandingkan dengan negara yang penduduknya lebih sedikit. Organisasinya seperti apa, efektifnya seperti apa," terang Jokowi.
Jokowi menekankan wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau dan 267 juta masyarakat tidak dapat dikerjakan dengan orang yang sedikit. Termasuk mengelola 143 BUMN sehingga diberikan dua Wakil Menteri khusus di BUMN.
Baca Juga: Pemberian grasi terpidana korupsi dinilai nodai rasa keadilan
Asal tahu saja selain 36 menteri, Jokowi juga merekrut 12 wakil menteri. Di luar kabinet, Jokowi juga merekrut 14 orang untuk menjadi staf khususnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News