kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.498.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.869   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.192   -4,06   -0,06%
  • KOMPAS100 1.106   -0,50   -0,05%
  • LQ45 877   0,27   0,03%
  • ISSI 220   -0,70   -0,32%
  • IDX30 449   -0,14   -0,03%
  • IDXHIDIV20 540   -0,97   -0,18%
  • IDX80 127   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 135   -0,14   -0,10%
  • IDXQ30 149   0,00   0,00%

Jokowi: Bali, Jakarta, dan Yogyakarta alami kontraksi ekonomi paling dalam


Selasa, 01 September 2020 / 12:28 WIB
Jokowi: Bali, Jakarta, dan Yogyakarta alami kontraksi ekonomi paling dalam
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/7/2020).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyebut Bali, DKI Jakarta, dan Yogyakarta alami kontraksi ekonomi paling dalam di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Ekonomi Indonesia ikut tertekan sebagai imbas dari krisis kesehatan akibat pandemi Covid-19. Jokowi menyampaikan pandemi Covid-19 membuat kegiatan pariwisata mengalami penurunan besar akibat pembatasan pergerakan manusia.

Baca Juga: Jokowi: September jadi harapan Indonesia lolos dari resesi

"Bali minus 10,98% karena ini memang turis wisata betul-betul sangat mendominasi ekonomi di Bali sehingga kelihatan sekali pertumbuhan ekonomi di Bali terkontraksi tajam," ujar Jokowi saat memberikan arahan kepada Gubernur secara virtual di Istana Bogor, Selasa (1/9).

Selain itu DKI Jakarta juga mengalami kontraksi minus 8,82% pada kuartal kedua. Sedangkan Yogyakarta mengalami kontraksi sebesar minus 6,74%. "Yang lain-lain berada pada posisi hampir seperti rata-rata nasional kita," terang Jokowi.

Asal tahu saja pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar minus 5,32%. Padahal sebelumnya pada kuartal pertama Indonesia masih raih pertumbuhan positif 2,97%.

Meski begitu provinsi Papua dan Papua Barat masih mencatat pertumbuhan positif di kuartal kedua tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi di Papua sebesar 4,25% dan Papua Barat 0,25%.

Baca Juga: Jokowi keluhkan rata-rata belanja daerah belum sampai 50%

Jokowi mendorong agar Gubernur terus mempercepat realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sehingga nantinya bisa memacu konsumsi masyarakat dan menjaga pertumbuhan ekonomi kembali positif di kuartal III.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×