kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

JK tunjuk Pindad produksi konverter dan tabung BBG


Selasa, 20 Januari 2015 / 14:13 WIB
JK tunjuk Pindad produksi konverter dan tabung BBG
ILUSTRASI. Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini (2/8) di Pegadaian Kompak Naik. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) terus dilanjutkan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Pemerintah bahkan bakal menunjuk perusahaan plat merah PT Pindad untuk mengerjakan proyek pembuatan konverter dari BBM ke BBG.

Untuk itu Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla telah memanggil DIrektur Utama PT Pindad Silmy Karim ke kantornya. Usai bertemu JK, Silmi mengatakan pihaknya sudah menghitung kemampuan Pindad untuk membuat konverter BBM ke BBG. 

Silmi bilang, pihaknya saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 3 juta konverter. "Kita sedang menghitung, dan menyiapkan teknologi serta fasilitas," ujar Silmi, Selasa (20/1) di Jakarta.

Ia mengaku akan menjamin kualitas produk yang dibuatnya itu. Sebab proyek ini merupakan pekerjaan yang penting mengingat keinginan pemerintah untuk keluar dari permasalahan energi nasional. Sebab, cadangan minyak bumi nasional yang terbatas.

Selain akan memproduksi konverter, Pindad juga diminta untuk memproduksi tabung gas. Selama ini program pengadaan tabung dilakukan dengan cara mengimpor dari China. Dengan dibuatnya di dalam negeri, maka akan mengurangi beban impor. Meskipun sebagian komponennya masih berasal dari impor.

Silmy menegaskan pihaknya akan tetap fokus mengembangkan industri pertahanan dengan memproduksi alat sistem pertahanan utama (alutsista). Jika dibuat persentase, fokus Pindad untuk alutsista mencapai 80%.

Namun, karena Pindad memiliki alat-alat, mesin-mesin dan teknologi yang mendukung, tidak ada salahnya mensuport program pemerintah lain. "Itu supaya program nasional bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×