kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

JK: RI akan tegas pasca penembakan kapal China


Senin, 20 Juni 2016 / 20:54 WIB
JK: RI akan tegas pasca penembakan kapal China


Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indonesia berjanji akan tetap tegas menjaga hak ekslusifnya atas kawasan di pinggir Laut China Selatan setelah peristiwa penembakan perahu China oleh kapal angkatan laut (TNI-AL), demikian kata Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (20/6).

Kalla menyampaikan, Indonesia akan mengirim pesan ke Beijing, meminta China menghormati kedaulatan negara di Asia Tenggara itu atas wilayah perairan Kepulauan Natuna.

Menteri luar negeri China mengatakan pada akhir pekan, kapal angkatan laut Indonesia telah menembak perahu nelayan China di dekat wilayah kepulauan itu pada Jumat.

Peristiwa itu dikabarkan turut melukai satu orang. TNI-AL menanggapi pihaknya telah melepas tembakan peringatan pada sejumlah perahu berbendera China yang diduga menangkap ikan secara ilegal.

Namun, pihak angkatan laut menyatakan tidak ada korban luka. Insiden itu merupakan kasus konfrotasi ketiga di dekat Kepulauan Natuna yang tercatat tahun ini di tengah ketegangan yang meningkat antar-negara di kawasan atas sikap China di Laut China Selatan.

"Peristiwa itu bukan aksi bentrok, kami hanya melindungi wilayah negara ini," kata Kalla di istana kepresidenan.

Saat ditanya mengenai apakah pemerintah Indonesia akan lebih tegas, ia berujar, "ya, kami akan tetap tegas (atas kedaulatan wilayah Indonesia di Laut China Selatan)."

Indonesia bukan bagian dari negara yang menentang aktivitas reklamasi China di Laut China Selatan, walaupun pihak Beijing telah mengklaim sejumlah wilayah perairan penting di laut itu.

Akan tetapi, Indonesia keberatan dengan keikutsertaan China menguasai perairan Kepulauan Natuna yang ditandai pihak Beijing dalam peta sebagai bagian perairan negerinya (nine-dash-line).



TERBARU

[X]
×