Sumber: Kompas.com | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, bakal dilantik menggantikan Presiden Barrack Obama. Pelantikan yang dijadwalkan berlangsung pada 20 Januari waktu setempat itu, akan digelar di Washington DC.
Selama masa kampanye, Trump dikenal sebagai sosok capres dengan progam kerja yang cukup protektif. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini, apa yang dikampanyekan Trump selama ini, tidak akan direalisasikan seluruhnya.
“Memang semua presiden harus begitu. Tapi, Amerika kan yang sangat menganut ekonomi liberal, saya yakin apa yang dikampanyekan itu tidak akan mudah diterapkan di Amerika secara 100%,” kata Kalla di Kantor Wapres, Jumat (20/1).
Trump sempat mengutarakan keinginannya untuk menerapkan bea masuk besar untuk barang-barang asal China. Menurut Wapres, penolak kebijakan itu pertama kali adalah warga Amerika sendiri. Pasalnya, banyak produk China yang membanjiri pasar AS. “Nanti mereka mendapatkan harga yang naik dan daya beli Amerika akan turun,” ujarnya.
“Kalau kita lihat toko di Amerika, Wallmart, misalnya, hampir 90% barang yang diambil itu barang China, mulai baju, sepatu, piring, iphone, ipod itu dari China,” lanjut dia.
Wapres mengatakan, sebagai seorang pengusaha, Trump menyadari dampak atas kebijakan yang akan diterapkan. Kalau pun ada kebijakan yang bersifat proteksionis yang hendak diterapkan, menurut Kalla, tidak akan menyangkut semua sektor.
(Dani Prabowo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News