Reporter: Fahriyadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Terpilihnya Jusuf Kalla sebagai pendamping Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang diusung poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) berpotensi memecah suara Partai Golkar yang diperoleh pada Pemilihan Legislatif (Pileg).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono menghargai langkah PDI-P mengajukan JK sebagai cawapres yang notabene adalah anggota Partai Golkar.
"Kami belum memberikan dukungan kepada JK untuk maju pada Pilpres ini karena kami tak bisa berhubungan secara formal dengan PDI-P yang mengusung JK," ujar Agung, Senin (19/5).
Ketika disinggung soal status JK di partai beringin itu, Agung bilang sudah lama JK tak lagi menjabat sebagai fungsionaris Golkar dalam arti tak pegang jabatan di struktural partai dan parlemen. Dengan begitu, Agung menyebut tak ada yang pencopotan apapun atas status JK di Golkar.
Kendati begitu, Agung bilang JK punya hubungan historis dengan Golkar karena pernah menjadi Ketua Umum dan punya banyak dukungan di Indonesia Timur. Untuk itu, Agung pun mensinyalir majunya JK sebagai cawapres berpotensi membuat suara partai Golkar tak utuh lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News