Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla bakal didaftarkan sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi bakal calon presiden Joko Widodo alias Jokowi. Rencananya, pasangan itu akan dideklarasikan dan didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum, Senin (19/5) siang.
Lalu, bagaimana dengan Partai Golkar? JK, panggilan akrab Jusuf Kalla mengingatkan bahwa individu yang maju dalam pemilu presiden dengan dukungan dari parpol. Berbeda dengan pemilu legislatif. Selama memenuhi syarat seperti diatur dalam UU tentang Pilpres, maka setiap orang berhak maju di Pilpres.
"Kita punya hak untuk dipilih dan memilih," ucap JK saat berbincang dengan Kompas TV melalui telepon, Senin.
JK menganggap secara institusi Golkar baik. Namun, tergantung kepemimpinannya. JK sempat mengkritik pemimpin parpol yang haus kekuasaan, tetapi tidak melihat pendapat rakyat.
Ketika dimintai tanggapan soal Jokowi, JK menjawab singkat bahwa Jokowi adalah sahabatnya. "Saya kan yang ajak Pak Jokowi ke Jakarta (dari Surakarta)," ucap mantan Wakil Presiden itu.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari koalisi pendukung Jokowi terkait cawapres. Hanya, dalam rapat Minggu (18/5) malam, pemimpin parpol koalisi sepakat memilih JK sebagai cawapres. (Sandro Gatra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News