kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

JK bantah terima SMS dari Sri Mulyani


Kamis, 08 Mei 2014 / 12:52 WIB
JK bantah terima SMS dari Sri Mulyani
ILUSTRASI. Asing Tadah Saham-Saham Ini Saat IHSG Terkoreksi 0,13% ke 6.801 pada Rabu (14/12)


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla membantah menerima pesan singkat atau short message service (SMS) dari mantan Menteri Keuangan saat itu Sri Mulyani. Pesan singkat tersebut berisi soal laporan Sri Mulyani terkait penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

"Saya sama sekali tidak pernah menerima itu (SMS). Katanya cc (carbon copy) kepada saya. Saya tidak menerima cc itu," kata Kalla di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (8/5).

Kalla meyakini hal tersebut. Bahkan ia sempat mananyakan kepada Sri Mulyani untuk menunjukkan SMS yang pernah dikirimkan ke Kalla. Namun menurut Kalla, Sri Mulyani tak juga menunjukkan SMS tersebut.

"Saya cuma tanya, 'Mana SMS kamu kirim kepada saya?' Bu Sri Mulyani tak bisa menjawabnya," tambah dia.

Dalam persidangan sebelumnya, Managing Director World Bank tersebut mengaku bahwa dirinya sempat melaporkan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada 21 November 2008 kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono termasuk ke Jusuf Kalla yang memutuskan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

"Sesudah pengambilan keputusan saya lapor ke presiden cc wapres melalui sms. Masih di hari Jumat itu. Setelah itu kami rapat lagi," kata Sri Mulyani di Tipikor, Jumat (2/5) lalu.

Setelah melaporkan melalui sms, Sri Mulyani mengaku juga menghadap Kalla bersama dengan Gubernur Bank Indonesia saat itu Boediono untuk melaporkan telah terjadi pengucuran dana talangan (bail out) sebesar Rp 2,7 triliun kepada Bank Century.

Sri Mulyani mengaku hanya melaporkan hal itu dan tidak membicarakan krisis karena ia menganggap semua orang mengetahui bahwa saat itu sedang terjadi krisis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×