Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
KUPANG. Calon Wakil Presiden, (Cawapres), Jusuf Kalla (JK), mengimbau agar para pemimpin tidak menjelek-jelekkan bangsa sendiri. Hal itu disampaikan JK dalam orasi politiknya di GOR Flobamora, Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (19/6).
Dalam kesempatan itu JK menyinggung ada seorang pemimpin yang menyebut di Indonesia tingkat korupsinya mencapai sekitar 70 persen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Hal itu secara tidak langsung menuding sebagian besar pejabat di Indonesia adalah koruptor.
"Ada yang mengatakan korupsi (sampai) tujuh puluh persen APBN, artinya semua kepala negara perampok, tapi saya pikir jauh lebih banyak gubernur yang baik, yang jujur dari pada yang tidak jujur," katanya.
Wakil Presiden 2004 - 2009 itu tidak menyebutkan nama. Namun sebelumnya pada acara debat antar calon presiden yang digelar 15 Juni lalu, calon presiden pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto menyebut kebocoran APBN mencapai Rp 7000 triliun. JK pun dalam beberapa kesempatan sempat mengkritisi data Prabowo itu.
"Jangan kita menjelekkan bangsa sendiri di muka orang lain," ujarnya.
Dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa sistem di Indonesia masih banyak yang perlu dibenahi. Untuk melakukan hal itu, dibutuhkan pemimpin yang tepat.
"Dibutuhkan pimpinan yang baik, kalau pemimpin jelek, jeleklah bangsa ini, kalau bagus, bagus lah bangsa ini," tandasnya. (Nurmulia Rekso Purnomo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News