CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Jika Sanusi korupsi, Gerindra pilih cuci tangan


Jumat, 01 April 2016 / 11:42 WIB
Jika Sanusi korupsi, Gerindra pilih cuci tangan


Sumber: TribunNews.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. DPP Gerindra angkat bicara mengenai kabar Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap kadernya Mohamad Sanusi. Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya konsisten dengan keputusan partai.

"Jika ada terindikasi korupsi maka tindakan tegas partai. Partai Gerindra konsisten," kata Dasco, Jumat (1/4/2016).

Ia mengatakan kader yang melakukan korupsi akan mendapatkan sanksi tegas dari partai. Sanksi tersebut berupa pemecatan dan pemberhentian terhadap kader tersebut.

Sanusi juga tidak mendapatkan bantuan hukum bila terindikasi korupsi oleh KPK. "Tidak ada bantuan hukum sama sekali," ujar Anggota Komisi III DPR itu.

Seperti diketahui Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi ikut ditangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis (31/3).

Tiga penyidik KPK dan Sanusi yang mengenakan batik terlihat keluar dari mobil Jaguar hitam berplat nomor B 123 RX miliknya. Dua tas besar juga ditahan KPK sebagai barang bukti.

Selain Sanusi, KPK juga menangkap beberapa orang lainnya. Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan adanya OTT yang dilakukan KPK, namun tidak menjelaskan identitas orang-orang yang ditangkap KPK.

Hingga saat ini, pihak bersangkutan belum bisa dikonfirmasi soal penangkapan yang terjadi pada Kamis (31/3/2016) malam. Sebelumnya, ruangan Sanusi di gedung DPRD DKI Jakarta disegel oleh KPK.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan, penyegelan tersebut dilakukan sekitar pukul 20.00 WIB. "KPK menyegel sekitar jam 7-8 malam tadi. Ruang Komisi D dan ruangan Pak Taufik di lantai 9 disegel," kata Prabowo.

Saat penyegelan, Prabowo mengaku sudah berada di rumah. Ia hanya mendapat laporan dari rekan-rekannya. Ia pun belum mengetahui penyegelan ini dalam kasus apa. Komisi D DPRD DKI Jakarta membidangi pembangunan. Komisi ini dipimpin oleh M Sanusi dari Fraksi Gerindra.

(Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×