kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jika Cadangan Kurang, Bulog Buka Opsi Impor 500.000 Ton Beras


Senin, 21 November 2022 / 06:02 WIB
Jika Cadangan Kurang, Bulog Buka Opsi Impor 500.000 Ton Beras
ILUSTRASI. Beras Bulog


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan pasokan beras nasional yang dikuasai pemerintah berada dalam jumlah yang aman untuk enam bulan ke depan.

Ia menyebut, cadangan beras segera digelontorkan kapan saja melalui operasi pasar setiap hari. Sekaligus sebagai upaya mempertahankan stabilitas harga pangan.

Budi Waseso mengatakan, fokus Bulog saat ini adalah mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat. Bulog akan melakukan hal tersebut secara maksimal demi kepentingan rakyat banyak, terlebih di tengah situasi seperti sekarang.

Dia menjelaskan jumlah stok yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 625.000 ton beras di dalam negeri.

“Dan juga Bulog sudah melakukan kerjasama dengan mancanegara dengan menyimpan stok sebanyak 500.000 ton beras komersil yang berada di luar negeri,” ujar Budi Waseso dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11).

Baca Juga: Pedagang Ingatkan Stok Beras di Jakarta Mulai Menipis

Dengan demikian, Budi menyebut, total stok yang Bulog punya saat ini sudah hampir 1,2 juta ton yang tersimpan di gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia ditambah stok beras komersil hasil kerjasama di luar negeri.

“Stok beras di luar negeri ini bisa kapan saja kami tarik jika memang stok dalam negeri sudah habis. Intinya untuk stok beras tidak ada masalah,” kata Budi Waseso.

Budi Waseso menjelaskan Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan ini. Sebab Bulog memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar hingga pelosok tanah air.

Selain itu, Bulog sudah memiliki gudang retail modern sebagai pusat distribusi serta penjualan secara ritel.

Bulog juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan.

"Kami pastikan juga bahwa seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online, juga outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada" pungkas Budi Waseso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×