Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memberhentikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman. Sejumlah asumsi memang telah beredar di masyarakat mengenai alasan pemecatan Budiman, yang sebetulnya tak lama lagi akan pensiun.
Salah satu alasan yang mengemuka adalah dugaan keterlibatan Budiman dalam pencalonan salah satu capres. Meski demikian, menurut pihak Istana pemecatan Budiman dilakukan SBY dengan pertimbangan yang matang.
Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha bilang, pencopotan bukan atas pertimbangan SBY seorang, melainkan berdasarkan usulan dari Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko. Julian juga membantah pemecatan ini ada kaitannya dengan konstelasi politik, terutama dalam masa pemilihan presiden 2014-2019.
Menurut Julian, bulan September 2014 nanti Budiman akan pensiun, oleh karenanya harus ditunjuk penggantinya. "Ini hanya proses regenerasi dalam pimpinan TNI," ujar Julian, Selasa (22/7) di Jakarta. Bahkan SBY juga menurut Julian telah mengantungi nama pengganti Budiman sebagai KSAD yang baru. Namun, Julian enggan menyebutkan siapa KSAD baru tersebut.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI M Fuad Basya menyebut ada tiga nama calon KSAD. Mereka semua berasal dari Jendral bintang tiga. Tiga nama tersebut adalah Letjen Gatot Nurmatyo, Letjen M Munir, dan Letjen Waris.
Untuk diketahui, Letjen Gatot Nurmatyo saat ini tengah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad). Sedangkan Letjen M Munir kini menjabat sebagai Wakil KSAD, dan Letjen Waris menjabat sebagai Sekjen Dewan Ketahanan Nasional.
Budiman juga sudah membantah jika ucapan Presiden SBY itu diarahkan kepadanya. Ia menegaskan tidak pernah terlibat politik praktis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News