Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih melakukan penghitungan ulang terhadap potensi shortfall penerimaan pajak menjelang penutupan tahun anggaran.
Proses tersebut dilakukan seiring dengan realisasi penerimaan pajak yang masih jauh dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
"Lagi kami hitung. Ini akhir tahun, kan kami coba kalibrasi. Teman-teman penerimaan (Ditjen Pajak) sedang kerja," kata Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Nathan Kacaribu kepada awak media di Gedung Kemenko Perekonomian, Selasa (16/12/2025).
Baca Juga: Pemerintah Cairkan Bantuan Rp 4 Miliar untuk 52 Kabupaten Terdampak Banjir Sumatra
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui bahwa shortfall penerimaan pajak 2025 berpotensi melebar.
Meski demikian, pemerintah berupaya agar penerimaan pajak yang berada di bawah target, tidak membuat defisit APBN akhir tahun melebar dari outlook laporan semester 2025 sebesar 2,78% terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Kan ada effort-effort untuk dua bulan terakhir ya. Jadi (shortfall) melebar, tapi tidak melebar lebih parah,” ujar Purbaya kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Senin (15/12/2025).
Baca Juga: Kemenkeu: Tak Ada Kenaikan Batas Penghasilan Tidak Kena Pajak pada 2026
Sebagai catatan, realisasi penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2025 mencapai Rp 1.459 triliun atau 70,2% dari outlook laporan semester (lapsem) 2025 sebesar Rp 2.076,9 triliun.
Outlook tersebut juga lebih rendah dibandingkan target awal penerimaan pajak dalam APBN 2025 yang dipatok sebesar Rp 2.189,31 triliun.
Selanjutnya: Rekomendasi Investasi untuk Gen Z Bisa Punya Rumah Pertama dari Gaji UMR
Menarik Dibaca: Rekomendasi Investasi untuk Gen Z Bisa Punya Rumah Pertama dari Gaji UMR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













