kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.843   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.422   -19,89   -0,31%
  • KOMPAS100 920   -3,58   -0,39%
  • LQ45 717   -6,29   -0,87%
  • ISSI 203   0,78   0,39%
  • IDX30 374   -3,70   -0,98%
  • IDXHIDIV20 453   -5,91   -1,29%
  • IDX80 104   -0,70   -0,67%
  • IDXV30 110   -1,49   -1,34%
  • IDXQ30 123   -1,23   -0,99%

Jelang pembebasan, bodyguard Arthalyta datangi Lapas Wanita Tangerang


Rabu, 26 Januari 2011 / 11:37 WIB

Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Arthalyta Suryani alias Ayin sepertinya telah menyiapkan diri dari sejumlah serangan publik atas rencana kebebasannya besok (27/1). Sejumlah pendukung terpidana dugaan suap ini telah hadir di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Tangerang sejak 19 Januari lalu.

Kehadiran pendukung Ayin ini seiring adanya rencana aksi demonstrasi yang menolak adanya pembebasan bersyaratnya. Berdasarkan pantuan Tribunnews, para pendukung Ayin itu rata-rata bertubuh tegak dengan perawakan orang Indonesia bagian timur. Pada Rabu (19/1) lalu, Tribunnews.com juga sempat melihat sejumlah orang beratribut organisasi masyarakat (Ormas) Laskar Merah Putih, yang bergabung dengan mereka.

Widi, seorang petugas Lapas Wanita Tangerang, menyebutkan massa pendukung Ayin terus terlihat tiga hari belakangan ini. Mereka bergerombol di sekitar Lapas. "Kalau ada massa yang pro dan kontra begini kami jadi repot. Takutnya rusuh," ujar Widi.

"Sebenarnya kalau mau demo, ya demo aja. Serahkan saja pengamanannya ke polisi dan kita," imbuhnya.

Ayin sendiri mengatakan massa pendukungnya itu tidak lain adalah orang-orang yang bekerja untuknya. Mereka bertugas menjaga tanah-tanah Ayin yang ada di seputaran Jabodetabek. "Apa salah kalau mereka dukung saya?" kata Ayin kepada wartawan, Selasa (25/1).

Secara terpisah, Kapolres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Tavip Yulianto mengaku tidak kenal dengan sejumlah massa yang berkumpul di sekitar Lapas Wanita Tangerang. (M. Ismunadi/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×