kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,49   7,04   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang Nataru, IKAPPI: Tren harga pangan mulai naik


Kamis, 02 Desember 2021 / 20:39 WIB
Jelang Nataru, IKAPPI: Tren harga pangan mulai naik
ILUSTRASI. Pedagang memilah cabai merah keriting. ANTARA FOTO/Jojon/hp.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat mulai terjadi tren kenaikan harga komoditas pangan di pasaran jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Meski demikian, Ketua Umum IKAPPI Abdullah Mansuri menyebut permintaan komoditi pangan di pasaran belum terlihat tinggi.

"Tren harga mulai naik walau pemintaan belum tinggi. Biasanya kenaikan permintaan di Nataru itu mulai masuk di tanggal 10 Desember atau 25 sampai akhir tahun bahkan awal tahun," kata Abdullah kepada Kontan.co.id, Kamis (2/12).

Adapun komoditas yang menjadi persoalan krusial saat ini ialah minyak goreng. Abdullah menyebut saat ini harga minyak goreng di pasaran tertinggi tembus hingga Rp 20.000 per liter.

Selain itu, komoditi pangan cabai, daging sapi, daging ayam, telur dan bawang merah juga perlu menjadi perhatian. Terlebih untuk cabai dan bawang merah, dimana memasuki musim penghujan ketersediaan dan tren harganya perlu diwaspadai.

Baca Juga: Harga minyak goreng dan cabai melonjak menjelang Nataru

Mengenai rencana pemerintah menerapkan PPKM level 3 pada 24 Desember hingga 2 Januari mendatang, Abdullah mengatakan masyarakat diminta untuk tidak melakukan panic buying. "Masyarakat diminta buat jangan panic buying. Beberapa komoditas masih aman ketersediaan walaupun harganya agak tinggi," imbuhnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut secara umum harga barang kebutuhan pokok di awal Desember ini relatif stabil. Namun terdapat tiga komoditi yang mengalami kenaikan harga cukup signifikan di banding bulan lalu yaitu minyak goreng, cabai dan telur ayam rasa.

Komoditi minyak goreng curah naik 10,13% dibandingkan bulan lalu menjadi Rp 17.400 per liter, minyak goreng kemasan sederhana naik 11,18% menjadi Rp 17.900 per liter, minyak goreng kemasan premium naik 9,71% menjadi Rp 19.200 per liter.

Kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri dipicu oleh kenaikan harga CPO dunia (CPO Dumai) yang masih terus terjadi hingga menembus level tertinggi, di minggu ke-4 November harga CPO Dunia (Dumai) mencapai Rp.12.812/Liter, harga tersebut lebih tinggi 51,06% dibanding November 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×