kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jelang akhir tahun, tiga perjanjian dagang ini dipastikan selesai


Minggu, 25 November 2018 / 13:04 WIB
Jelang akhir tahun, tiga perjanjian dagang ini dipastikan selesai
ILUSTRASI.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga perjanjian dagang dipastikan selesai menjelang akhir tahun 2018.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita telah menandatangani pernyataan bersama selesainya perundingan Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komperhensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) pada akhir Agustus silam.

Pencapaian tersebut dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia dengan European Free Trade Association/EFTA (IE-CEPA) yang juga telah mencapai tahap penyelesaian perundingan.

"IE-CEPA baru mengumumkan bahwa perundingan selesai, sedang diatur peresmiannya Desember juga di Jakarta," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI) Kementerian Perdagangan (Kemdag) Iman Pambagyo kepada Kontan.co.id, Sabtu (24/11).

Sementara satu perjanjian lagi yang dinilai akan dapat selesai adalah perjanjian kerjasama dengan Mozambik. Perjanjian tersebut bersifat Preferensial Trade Agreement (PTA).

Perundingan dengan Mozambik akan memasuki ronde terakhir pada Desember mendatang. Iman berharap dapat langsung menandatangani perjanjian setelah perundingan selesai.

Sebelumnya terdapat empat perjanjian dagang yang ditargetkan selesai di tahun 2018. Namun, satu perjanjian dinilai belum akan selesai pada tahun 2018.

Selain Mozambik, Indonesia juga menargetkan dapat melakukan kerjasama PTA dengan Tunisia. "Tunisia tidak siap akhir tahun ini, Indonesia siap," terang Iman.

Asal tahu saja, Indonesia juga tengah gencar menjaring pasar Afrika. Aljazair merupakan salah satu negara tujuan ekspor yang akan digenjot tetapi hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai rencana PTA.

Perjanjian dagang tengah digenjot untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Sebagai contoh, EFTA merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-23 terbesar bagi Indonesia.

Selain ekspor, kerjasama dalam CEPA juga akan meningkatkan investasi. Pada sektor investasi, nilai investasi negara anggota EFTA di Indonesia pada 2017 mencapai US$ 621 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×