kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jelang akhir tahun, tiga perjanjian dagang ini dipastikan selesai


Minggu, 25 November 2018 / 13:04 WIB
Jelang akhir tahun, tiga perjanjian dagang ini dipastikan selesai
ILUSTRASI.


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga perjanjian dagang dipastikan selesai menjelang akhir tahun 2018.

Sebelumnya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita telah menandatangani pernyataan bersama selesainya perundingan Perjanjian Kerjasama Ekonomi Komperhensif Indonesia-Australia (IA-CEPA) pada akhir Agustus silam.

Pencapaian tersebut dilanjutkan dengan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia dengan European Free Trade Association/EFTA (IE-CEPA) yang juga telah mencapai tahap penyelesaian perundingan.

"IE-CEPA baru mengumumkan bahwa perundingan selesai, sedang diatur peresmiannya Desember juga di Jakarta," ujar Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI) Kementerian Perdagangan (Kemdag) Iman Pambagyo kepada Kontan.co.id, Sabtu (24/11).

Sementara satu perjanjian lagi yang dinilai akan dapat selesai adalah perjanjian kerjasama dengan Mozambik. Perjanjian tersebut bersifat Preferensial Trade Agreement (PTA).

Perundingan dengan Mozambik akan memasuki ronde terakhir pada Desember mendatang. Iman berharap dapat langsung menandatangani perjanjian setelah perundingan selesai.

Sebelumnya terdapat empat perjanjian dagang yang ditargetkan selesai di tahun 2018. Namun, satu perjanjian dinilai belum akan selesai pada tahun 2018.

Selain Mozambik, Indonesia juga menargetkan dapat melakukan kerjasama PTA dengan Tunisia. "Tunisia tidak siap akhir tahun ini, Indonesia siap," terang Iman.

Asal tahu saja, Indonesia juga tengah gencar menjaring pasar Afrika. Aljazair merupakan salah satu negara tujuan ekspor yang akan digenjot tetapi hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai rencana PTA.

Perjanjian dagang tengah digenjot untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Sebagai contoh, EFTA merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-23 terbesar bagi Indonesia.

Selain ekspor, kerjasama dalam CEPA juga akan meningkatkan investasi. Pada sektor investasi, nilai investasi negara anggota EFTA di Indonesia pada 2017 mencapai US$ 621 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×