kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Jangkar Inflasi dan Jaga Kurs Rupiah, Suku Bunga Acuan BI Berpeluang Naik 25 Bps


Senin, 19 September 2022 / 16:14 WIB
Jangkar Inflasi dan Jaga Kurs Rupiah, Suku Bunga Acuan BI Berpeluang Naik 25 Bps
ILUSTRASI. Pengunjung berjalan di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Kamis (3/1). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/01/2018


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan Agustus 2022, Bank Indonesia berpeluang untuk kembali mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps lagi pada September 2022.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, potensi peningkatan suku bunga acuan pada bulan ini seiring tekanan inflasi yang terjadi dalam negeri dan juga tekanan yang bakal dialami nilai tukar rupiah.

David mengimbau, BI harus mencermati pergerakan inflasi, karena pada September 2022 ini inflasi bisa tinggi karena peningkatan bahan bakar minyak (BBM). Inflasi September bisa di atas 1% secara bulanan alias month on month (MoM).

"Jadi akan ada peningkatan inflasi, seperti biaya transportasi. Dan belum nanti dampak lanjutan, yang bisa saja banyak peningkatan harga lain. BI perlu menjangkarnya lewat pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat," ujar David kepada Kontan.co.id, Minggu (18/9).

Baca Juga: Ekonom: Agar Selamat dari Dampak Inflasi, Karyawan Perlu Naik Gaji

Kemudian, peningkatan suku bunga acuan juga diperlukan karena ada potensi pelemahan nilai tukar rupiah pada pekan ini. Hal ini mengingat ada potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) makin hawkish dalam pertemuan pekan ini.

Namun, David percaya tekanan dari sisi nilai tukar rupiah masih relatif baik. Karena, meski ada potensi hengkangnya arus modal asing dari pasar keuangan dalam negeri, tetapi surplus neraca perdagangan masih jumbo sehingga memberi tambahan kekuatan bagi otot rupiah.

Lebih lanjut, David memperkirakan peningkatan suku bunga acuan tak hanya berhenti pada bulan ini saja. Ia melihat ada peluang BI meningkatkan suku bunga acuan setiap bulan, di sisa akhir tahun 2022.

"Jadi, ada potensi suku bunga naik 25 bps di Oktober 2022, kemudian 25 bps lagi di November 2022, dan 25 bps di Desember 2022," jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, ia memperkirakan suku bunga acuan pada akhir tahun 2022 akan bergerak di level 4,75% hingga 5%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×