kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jalankan rekomendasi Panja Outsourcing atau pecat!


Selasa, 29 Oktober 2013 / 17:16 WIB
Jalankan rekomendasi Panja Outsourcing atau pecat!
Promo KFC terbaru di bulan Juni tahun 2022 untuk dua pilihan paket champion combo yang lezat dengan harga hemat hanya Rp 45.000-an saja.


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Hendra Gunawan

Panitia Kerja (Panja) Outsourcing BUMN Komisi IX DPR-RI meminta jajaran Direksi BUMN untuk menjalankan rekomendasi yang telah diputuskan pada rapat pleno 22 Oktober lalu.

“Direksi BUMN harus tahu makna keputusan politik. Intinya, Direksi BUMN jangan melawan keputusan tersebut,” ujar anggota Panja Outsourcing BUMN Komisi IX DPR RI, Poempida Hidayatulloh di Gedung DPR-RI (29/10).

Poempida menambahkan agar para direksi BUMN tidak menganggap remeh keputusan DPR, dan menganggapnya hanya sebagai keputusan politik saja. Sebab, lanjut Poempida, konstitusi dan UU adalah produk dari keputusan politik. “Jadi BUMN pun tercipta karena keputusan politik, bisa saja kemudian Direksi BUMN ini tidak menghiraukan hasil Panja Outsourcing BUMN, ” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panja Outsourcing BUMN Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning  menegaskan, Menteri Negara BUMN wajib memberikan sanksi kepada Direksi perusahaan BUMN yang mengabaikan rekomendasi ini. Ia juga mendesak agar Menneg BUMN untuk melaksanakan rekomendasi ini 15 hari kerja terhitung sejak rekomendasi ini dikeluarkan.

"Jika Direksi tak menjalankan rekomendasi ini, Komisi IX merekomendasikan agar memecat Direksi perusahaan BUMN tersebut," katanya.

Selama ini, lanjut Ribka, praktik outsourcing tenaga kerja di BUMN terjadi karena minimnya peran pemerintah dalam pengawasan. Karena itu, penyelewengan norma hukum sering terjadi dan dilakukan oleh manajemen perusahaan BUMN itu sendiri.

Sebelumnya para buruh di lingkungan BUMN mendatangi Komisi IX DPR, mereka menuntut agar pemerintah mau memperhatikan kesejahteraan mereka, selain itu para buruh juga menginginka agar sistem kerja kontrak (outsourcing) agar dihapuskan, karena rentan dipermainkan oleh jajaran direksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×