Reporter: Fahriyadi | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Proses pembangunan monorel Jakarta bakal dimulai lagi pada April ini. Setelah proyek ini mangkrak hampir sewindu, kini PT Jakarta Mononail sudah siap bangkit lagi.
Setelah mendapat restu dari Gubernur Joko Widodo, kini PT Jakarta Monorail (JM) masih harus menunggu Gubernur mengaktifkan konsesi pengerjaan proyek transportasi masal Jakarta ini. Maklum, gubernur sebelumnya, yakni Fauzi Bowo membekukan proyek ini pada 2008.
Konsesi tersebut dicabut karena PT JM gagal memenuhi kewajibannya. Alhasil, pembangunan MRT terhenti di tengah jalan dan hanya menyisakan tiang pancang yang mengganggu keindahan kota.
Direktur Utama PT JM Sukmawati Syukur mengklaim, pihaknya sudah memenuhi seluruh dokumen yang diminta Gubernur Jokowi. Karena itu PT JM mulai tak sabar dan mendesak agar perjanjian konsesi monorel yang baru dibuat lagi secepatnya. "Proses konstruksi tidak bisa dilaksanakan kalau konsesinya belum aktif," katanya kepada KONTAN, Selasa (2/4).
Sukmawati menjelaskan, tim hukum PT JM dengan Biro Hukum Pemprov DKI Jakarta masih memproses pencabutan pembekuan konsesi tersebut. Ia berharap, beberapa hari ke depan atau paling telat pekan depan masalah payung hukum ini tuntas. Sebab, "Kami perlu legalitas untuk bekerja, terutama menyiapkan kereta dan tender konstruksi," tandas Sukmawati.
Mantan wali kota Solo itu menjelaskan, masih ada dokumen yang belum diserahkan oleh PT JM. Meski begitu, Jokowi bilang, penyelesaian masalah itu sebentar lagi beres. "Begitu biro hukum sudah selesai, saya langsung teken dan mulai," janjinya.
Khusus untuk pembangunan konstruksi monorel, PT JM siap menggelar beauty contest secara terbuka kepada perusahaan konstruksi yang berminat. Tidak terkecuali, PT Adhi Karya yang sebelumnya membangun tiang pancang monorel, tapi memutuskan hengkang dari Konsorsium Jakarta Monorail. Seperti kita tahu Adhi pilih mundur dan menggarap ruas monorel lain.
Sukmawati optimistis bila konstruksi dimulai bulan April ini, maka proyek senilai Rp 7 triliun itu diperkirakan bisa beroperasi pada 2016 mendatang. "Berdasarkan perhitungan kami, akhir 2015 jalur hijau sudah selesai sehingga sesuai target," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News