Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, pengasaman atau penurunan pH air laut bisa disebabkan karena pengasaman laut (ocean acidification) dan pengasaman pesisir (coastal acidification).
Pengasaman laut adalah penurunan tingkat keasaman air laut akibat reaksi antara gas rumah kaca CO2 dan air laut. Namun Intan mengatakan, di kawasan perairan Indonesia juga terjadi pengasaman pesisir oleh aktivitas lokal manusia. Misalnya karena pembuangan limbah yang membuat laju pengasaman air laut lebih tinggi dibanding secara global.
Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Hari ini waspada hujan dan kebakaran lahan di 9 provinsi
Meski sulit, ada beberapa hal yang menurut Intan bisa dilakukan untuk merespons keadaan ini. Salah satunya dengan pembuatan tanggul, penganggulangan limbah yang efektif, dan restorasi ekosistem lamun yang dapat memengaruhi pH air laut secara lokal.
"Yang pasti kita harus melakukan aksi-aksi adaptasi, enggak bisa kita cuma diem saja. Di laporan PBB ada banyak cara untuk menanggulangi ini, bisa kita bikin tanggul, bisa dimundurin kotanya istilahnya, dan lain-lain," ungkap Intan. "Intinya adalah, kalau kita melakukan adaptasi, dampak untuk melindungi masyarakat cukup signifikan di kota-kota besar, karena kan populasinya lebih tinggi," sambungnya.
Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Hari ini hujan berpotensi turun di 12 provinsi
Namun menurutnya, untuk di kota-kota besar memang harus membangun semacam tanggul. Intan mengingatkan, selain Jakarta, kota-kota besar yang landai seperti Semarang dan pulau-pulau kecil di Indonesia sebenarnya juga terancam tenggelam hingga 2100.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jakarta Diprediksi Tenggelam pada 2050, Ini Kata Panel Ilmuwan PBB"
Penulis : Gloria Setyvani Putri
Editor : Gloria Setyvani Putri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News