kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Jakarta diramal tenggelam pada 2050, ilmuan PBB angkat bicara


Jumat, 08 November 2019 / 08:05 WIB
Jakarta diramal tenggelam pada 2050, ilmuan PBB angkat bicara
ILUSTRASI. Monas yang merupakan ikon Jakarta. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Intan memberi contoh, ketika tebing-tebing es rubuh, hal ini akan berdampak besar pada permukaan air laut. Namun, kapan kepastian rubuhnya itu yang susah diprediksi. "Nah kalau dari paper itu sendiri, tadi sekilas saya baca, mereka menggunakan metode pengukuran yang lebih akurat. Dan mereka memberi contoh beberapa kota, termasuk Jakarta yang merupakan isu cukup hot ya (diprediksi tenggelam)," katanya yang juga merupakan panel ahli perubahan iklim antar pemerintah (IPCC) PBB.

Terkait perubahan muka laut yang selalu berubah, Intan mengatakan, saat ini panel ilmuwan IPCC PBB juga menyoroti isu perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut dengan merilis Special Report on Ocean and Cryosphere in a Changing Climate (SROCC), kajian terkait kondisi laut dan kriosfer (gletser, lapisan es, dsb) di dunia.

Baca Juga: BMKG: Jabodetabek cerah berawan hari ini

"Kita tahu, permukaan air laut berubah. Berubahnya dari satu tempat ke tempat lain bisa sangat berbeda. Ini juga yang disoroti reportnya IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) PBB," ungkapnya.

Menurut Intan, ada banyak faktor yang dapat memengaruhi perubahan permukaan air laut. Salah satu hal yang disorot dalam jurnal Nature Communication adalah pengaruh tingkat elevasi dan topografi. "Paper ini saya lihat lebih banyak mengakurasikan berdasarkan elevasi dan topografi, tidak menyoroti hal lain seperti dalam laporan PBB, misalnya kalau Jakarta juga dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat lokal," ungkapnya.

Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Hari ini hujan berpotensi mengguyur 5 provinsi

Jakarta tenggelam bukan cuma karena perubahan iklim

Untuk penurunan muka tanah di Jakarta, Intan mengatakan, tak hanya disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut. Tanah di Jakarta juga turun karena perilaku masyarakat kita, yakni penyedotan air tanah. Laporan IPCC menunjukkan, perubahan iklim menyebabkan laut semakin panas, semakin asam, dan kekurangan kadar oksigen.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×