kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jakarta Bakal Menjadi Medan Perang Pertama Indonesia Melawan Omicron


Senin, 17 Januari 2022 / 05:18 WIB
Jakarta Bakal Menjadi Medan Perang Pertama Indonesia Melawan Omicron
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan Jakarta bakal menjadi medan perang pertama Indonesia melawan Covid-19 varian Omicron.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jakarta bakal menjadi "medan perang" pertama Indonesia melawan Covid-19 varian Omicron. 

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers secara daring, Minggu (16/1/2022). 

"Sekitar 90 persen transmisi lokal (varian Omicron) terjadi di Jakarta," ujar Budi. 
"Kita harus persiapkan khusus DKI Jakarta sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron dan harus kita pastikan kita menang," lanjutnya. 

Lonjakan di Jakarta sangat kentara Di Jakarta, lonjakan kasus Covid-19 sangat terasa dalam sepekan terakhir. 

Semakin banyaknya kasus Covid-19 yang ditemukan bukan saja karena banyaknya pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang datang ke Ibu Kota, melainkan juga penularan secara lokal. 

Pada 9 Januari 2022, DKI Jakarta mencatat 393 kasus baru dalam sehari. Sebanyak 294 (74,8 persen) di antaranya adalah PPLN. Hanya 99 kasus (25,2 persen) yang merupakan transmisi lokal. Saat itu, jumlah 1.885 kasus aktif Covid-19 di Ibukota juga didominasi oleh PPLN. 

Sebanyak 1.415 pasien (75,1 persen) merupakan PPLN, dan hanya 24,9 persen atau 470 pasien yang bukan PPLN. Pada 15 Januari 2022, DKI Jakarta telah mencatat 720 kasus baru dalam sehari. 

Proporsi kasus baru antara PPLN dan non-PPLN pun terbagi rata, yakni 375 kasus PPLN (52,1 persen) berbanding 345 kasus transmisi lokal (47,9 persen). Akibatnya, saat ini jumlah kasus aktif Covid-19 di Jakarta pun melonjak tajam jadi 3.779, naik dua kali lipat lebih dalam seminggu. 

Kini, jumlah pasien Covid-19 di Jakarta yang merupakan PPLN berjumlah 2.443 orang (64,4 persen), dan non-PPLN 1.346 orang (35,6 persen). Dibandingkan pekan lalu, baik kasus aktif pada PPLN maupun non-PPLN, sama-sama mengalami kenaikan sekitar 800-1.000 orang. 
Masyarakat diminta tenang 

Budi meminta seluruh pihak agar bersiap mengantisipasi lonjakan kasus ini. Namun, ia meminta agar masyarakat tak perlu merasa panik. 

Pasalnya, dari situasi di beberapa negara, tingkat keparahan yang membuat seorang pasien Covid-19 varian Omicron masuk rumah sakit dan perlu dirawat intensif terbilang rendah. 

"Sudah terlihat di negara-negara tersebut hospitalisasinya antara 30 persen sampai 40 persen (dibandingkan) dari hospitalisasi Delta," ujarnya. 

"Jadi, walaupun kenaikan lebih cepat dan tinggi, jumlah kasus yang akan lebih banyak dan penularan lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah," sebut Budi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Jakarta, Medan Perang Pertama Hadapi Omicron"
Penulis : Vitorio Mantalean
Editor : Jessi Carina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×