kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jaga stabilitas pasar, pemerintah monitor neraca BUMN


Senin, 28 Mei 2018 / 12:51 WIB
Jaga stabilitas pasar, pemerintah monitor neraca BUMN
ILUSTRASI.


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu langkah menjaga stabilitas pasar di tengah tekanan global, pemerintah memonitor keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meski saat ini kondisinya masih terkendali.

“Itu semua kami ikuti, karena pada akhirnya kami harus mengetahui secara dini kalau ada hal yang perlu dilakukan pemerintah,” ujar Darmin Nasution, Menteri Koordinatod Bidang Perekonomian di Kantor Kementerian Keuangan (Kemkeu), Jakarta, Senin (28/5). 

Ia mengatakan, dalam hal ini pemerintah juga tidak hanya memberi perhatian kepada neraca BUMN, tetapi juga kepada neraca sektor riil secara umum. “Bagaimana dengan properti, bagaimana dengan industri penerbangan, dan yang lainnya,” kata Darmin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menambahkan, pemerintah juga akan terus mendorong seluruh komponen BUMN untuk menjaga neracanya. Sebab, pemerintah ingin agar BUMN jadi sumber confidence dan bukan sumber spekulasi.

“Untuk BUMN yang banyak lakukan kegiatan infrastruktur, kami akan lihat terus menerus kebutuhan cashflow-nya karena mereka melakukan penalangan untuk pembelian tanah, kami akan koordinasi dengan Menteri BUMN agar penggantian oleh LMAN bisa dilakukan tepat waktu sehingga cashflow bisa dikurangi tekanannya,” jelasnya.

Selain itu, dengan Menteri BUMN, Kemkeu meminta untuk BUMN agar terus meningkatkan financing tidak melalui leverage, tetapi dengan ekuitas. Hal ini dilakukan bisa dengan sekuritisasi serta instrumen baru supaya pendanaan bisa dilakukan tanpa meningkatkan beban utang.

“Dalam menjalankan misi pembangunan, BUMN akan mengoptimalkan pembiayaan ekuitas sehingga leverage utangnya tetap dalam batas aman, sehingga tidak menimbulkan persepsi negatif. Untuk itu BUMN akan menggunakan alternatif financing, seperti sekuritisasi, issuing komodo bond dan melakukan kerjasama dengan investor strategis dalam meningkatkan sinergi antara BUMB atau dengan swasta,” ujar Sri Mulyani.

Pemerintah akan tetap meminta BUMN agar meningkatkan efisiensi dalam operasinya, terutama yang memegang peranan dalam menjalankan berbagai penugasan pemerintah di bidang subsidi.

“Menurut Menteri BUMN, akan terus dilakukan kajian terhadap aset mereka khususnya greenfield project untuk mengurangi tekanan mereka,” kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×