kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jaga semangat bertani, harga jual gabah harus naik


Selasa, 10 Maret 2015 / 15:28 WIB
Jaga semangat bertani, harga jual gabah harus naik
Promo Pizza Hut Terbaru di Bulan September 2023, Promo Paket Resign Hemat 20%.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Jelang panen raya, Kementerian Pertanian (Kemtan) menjaga harga beras nanti tidak turun drastis. Cara ini juga dilakukan untuk menjaga semangat petani menanam padi. 

Hari Priyono, Seketaris Jendral Kemtan mengatakan, panen raya yang datang akhir bulan nanti otomatis akan membuat harga beras melandai. Dia akan mengusulkan dua cara agar harga jual gabah dari petani tetap bertahan tak anjlok. 

Pertama, Kemtan mengusulkan Perum Bulog untuk meningkatkan penyerapan panen petani sampai dua kali lipat. Saat ini Bulog hanya bisa menyerap 8% dari total produksi beras nasional. Apalagi belum lama ini Bulog baru saja mendapatkan dana penyertaan modal negara (PMN) sebanyak Rp 3 triliun. 

Kedua, Kemtan juga mengusulkan agar harga pokok penjualan (HPP) gabah naik. Sayang, berapa usulan kenaikannya belum mau disebutkan Hari. "Kami mendorong agar petani masih untung. Maka HPP kami usulkan naik," tandas Hari. 

Saat ini harga gabah kering panen (GKP) Rp 3.300, gabah kering giling (GKG) Rp 4.200. Pekan depan, pemerintah akan segera menjawab rencana untuk kenaikan gabah kering. 

Diperkirakan, total produksi gabah petani mencapai 73 juta ton atau sekitar 45 juta ton setelah menjadi beras pada tahun ini. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×