Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai Ibukota dan kota metropolitan, Jakarta merupakan konsumen pangan. Sebanyak 98% pangan di Jakarta dipsok dari daerah lain dan luar negeri. Ketergantungan dalam pangan in ibis menjadi titik lemah Jakarta bila diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), karantian wilayah, ataupun penguncian (lockdown) untuk mengatasi penyebaran virus Korona 9Covid-19).
Ketua DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia iHIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai pda kondisi sulit seperti saat ini pasokan pangan bagi Jakarta memang rentan. Pasalnya, Jakarta bergantung pada daerah lain selaku produsen pangan, bahkan daerah tersebut bakal mengutamakan kebutuhan daerah mereka sendiri sebelum akhirnya memasok ke Jakarta. Sementara itu, untuk memperoleh pangan impor prosesnya juga tak mudah.
“Di sinilah peran penting pemerintah pusat untuk memastikan pasokan dan distribusi pangan terjaga bagi warga Jakarta di masa seperti ini,” ujar Sarman saat ihubungi KONTAN, Minggu (5/4).
Menurut Sarman, data-data di atas kertas pemerintah ketika mengatakan pasokan pangan aman menjelang Ramadhan bahkan hingga Lebaran harus dibuktikan dengan menyediakan pasokan tersebut ketika Jakarta membutuhkan.
Selain mendesak peemrintah turun tangan, Sarman juga meminta pemerintah pusat meneydiakan kuota impor pangan khusus kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta bidang pangan seperti PT Food Station Tjipinang Jaya dan PD Dharma Jaya. “Tujuannya agar BUMD bisa gerak cepat untuk menstabilkan harga pangan ketika dibutuhkan,” ungkap dia.
Sarman bilang ujian terkait stok pangan di Jakarta bagi pemerintah akan segera terjadi mendekati bulan puasa mendatang. Permintaan yang meningkat mesti dibarengi dengan pasokan yang melimpah dengan harga yang terjangkau. Dia bikang stabilitas harga dan pasokan pangan akan ikut mempengaruhi psikologis pasar dalam hal ini masyarakat. Menurutnya, dalam kondisi saat ini masyarakat hanya berpikir bagaimana memenuhi isi perut mereka ketimbang kepentingan lainnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News