kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Jaga harga pangan, Kemtan akan dirikan toko tani


Senin, 14 September 2015 / 23:26 WIB
Jaga harga pangan, Kemtan akan dirikan toko tani


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Pertanian bakal mendirikan toko-toko pertanian di sentra-sentra perdagangan di berbagai daerah. Menurut Menteri Pertanian Amran Sulaiman, konsep toko pertanian yang akan dibangun itu bertujuan untuk menstabilkan pasokan dan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat yang sering bergejolak.

"Pembentukan toko-toko tani, minimal satu di setiap titik strategis seperti Pasar Cipinang, Kramat Jati dan lain-lainnya di seluruh titik di Indonesia, sejalan dengan upaya stabilisasi harga-harga kebutuhan pokok masyarakat," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Senin (14/9).

Menurut Amran Sulaiman, keberadaan toko pertanian ini diharapkan menjadi solusi permanen untuk memutus rantai suplai berbagai produk pertanian yang sangat panjang mulai dari tingkat petani hingga konsumen sehingga berdampak pada tingginya harga jual produk pangan di masyarakat, terutama saat terjadi kelangkaan pasokan.

Mentan menjelaskan, dalam membangun toko-toko pertanian itu dilakukan kerjasama dengan sejumlah stakeholder terkait lainnya seperti Bulog, Kementerian Perdagangan, kelompok-kelompok tani dan bahkan juga melibatkan para mahasiswa pertanian dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk pendampingannya.

Toko-toko pertanian tersebut nantinya diharapkan juga akan dilengkapi dengan fasilitas "cold storage" kapasitas besar untuk menampung pasokan produk-produk hortikultura dan bahan pangan lainnya sehingga gejolak harga bisa dikendalikan dengan adanya manajemen stok yang baik.

"Upaya ini tidak bisa dilakukan sendirian. Tanpa adanya kerjasama yang komprehensif dan melibatkan semua pihak terkait, maka konsep demikian tidak mungkin berhasil," ujarnya.

Mentan menyatakan bahwa pemerintah akan bergerak cepat jika ada anomali dan pergerakan harga kebutuhan pokok. Terlebih ketika terjadi teriakan pada pedagang karena kekurangan suplai dan konsumen karena tingginya harga.

Sebelumnya, sejumlah anggota Komisi IV DPR diantaranya Hardisoesilo dari Fraksi Partai Golkar, Ono Surono (Fraksi PDIP) dan Ook Sutisna (Fraksi Gerindra) mempertanyakan bagaimana konsep toko pertanian mampu mengendalikan melambungnya harga-harga pangan dan berbagai komoditas pertanian lainnya.

Menurut Hardisoesilo, Bulog dulu juga pernah mencoba membangun outlet-outlet berupa minimarket untuk menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga terjangkau. "Namun akhirnya upaya itu macet ditengah jalan, sehingga kami perlu mempertanyakan bagaimana konsep Mentan untuk membentuk Toko Pertanian ini?," ujar Hardisoesilo.

Oleh karena itu, Hardisoesilo menekankan perlunya Komisi IV menggali lebih dalam atas rencana pemerintah itu agar jangan sampai perencanaan hanya hebat di level wacana saja tetapi kemudian melempem dalam implementasinya.

Hal senada juga dikemukakan Oo Sutisna yang mengatakan bahwa Pemerintah harus belajar dari pengalaman masa lalu terkait kegagalan membangun outlet-outlet bahan pokok pangan masyarakat untuk menstabilkan harga dan pasokannya.

"Untuk percontohan boleh-boleh saja. Tapi akan lebih baik jika lebih memfungsikan KUD-KUD yang sudah ada ketimbang membangun sesuatu yang baru dan belum jelas bentuknya," ujar Oo Sutisna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×