kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Jaga defisit anggaran, PR utama Sri Mulyani


Minggu, 31 Juli 2016 / 23:08 WIB
Jaga defisit anggaran, PR utama Sri Mulyani


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

NUSA DUA. Pekerjaan rumah menanti Sri Mulyani Indrawati pasca dilantik sebagai Menteri Keuangan pada Rabu (27/7) lalu menggantikan Bambang Brodjonegoro. Utamanya, membenahi risiko fiskal, khususnya penerimaan negara dan defisit anggaran.

Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy mengatakan, saat ini risiko terbesar ekonomi Indonesia masih berada di fiskal. Menurutnya, peran belanja pemerintah pada semester kedua tahun ini terhadap pertumbuhan ekonomi perlu diwaspadai lantaran diperkirakan tidak sebesar semester kedua tahun lalu.

Sebab target penerimaan pajak yang telah disahkan dalam APBN-P 2016 dinilai Leo masih terlalu tinggi, walaupun telah direvisi dan kebijakan Tax Amnesty sudah dijalankan.

Ia memperkirakan, penerimaan pajak dari Tax Amnesty hanya sekitar Rp 80-Rp 90 triliun dan penerimaan pajak di luar Tax Amnesty hanya bisa tumbuh maksimal 8% dibandingkan realisasi tahun lalu, jauh lebih rendah dari target tahun ini yang sebesar 24% dibanding realisasi tahun lalu.

Dengan perkiraan realisasi belanja negara pada tahun ini hanya 96% dari target, Leo menghitung, defisit anggaran bisa jebol ke 3,3% dari produk domestik bruto (PDB). "Tapi kan tidak mungkin 3,3% maka harus dibawa ke 2,6%-2,7%," kata Leo dalam acara Diskusi Ekonomi Terkini yang diadakan Bank Indonesia (BI) di Nusa Dua, Bali, Minggu (31/7).

Menurut Leo, penurunan defisit anggaran tersebut bisa dilakukan dengan memangkas belanja negara sebesar Rp 88 triliun. Pemotongan tersebut lanjut dia, bisa dilakukan dengan penghematan otomatis pada pos anggaran pendidikan dan sisanya pemangkasan belanja operasional.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×