kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jaga daya beli, pemerintah percepat penyaluran dana PEN


Kamis, 22 Oktober 2020 / 16:43 WIB
Jaga daya beli, pemerintah percepat penyaluran dana PEN
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tiga bulan berturut-turut, tren inflasi rendah bahkan deflasi telah berlangsung. Untuk menjaga inflasi 2020 sesuai outlook sebesar 3%, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, hingga September 2020 laju inflasi mencapai sebesar 0,89% year to date (ytd) dan 1,42% year on year (yoy), jauh lebih rendah dibandingkan pola tiga tahun terakhir sebesar 3,33% (yoy).  

Sri Mulyani menuturkan, pemerintah akan mempercepat penyaluran daya beli masyarakat lewat program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020. Melalui program ini pemerintah menganggarkan pagu demand side sebesar Rp 205,2 triliun, atau sekitar 29,5% dari jumlah anggaran PEN senilai Rp 695,2 triliun.

Baca Juga: Sri Mulyani bilang PSBB bikin pendapatan negara jadi melandai

Adapun program-program untuk memperkuat permintaan dalam program PEN yakni melalui perlindungan sosial yang menyasar masyarakat miskin hingga menengah serta dukungan kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM).

“Pemeruntah akan menjaga permintaan karena akan berdampak kepada daya beli masyarkat tetap terjaga. Ini yang kita lakukan dalam menjaga kinerja ekonomi dari sisi mikro dan sektor rumah tangga,” kata Sri Mulyani dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2020, Kamis (22/10).

Kendati demikian, Menkeu menyampaikan pemerintah belum mempunyai usulan program baru untuk memperkuat daya beli.

Teranyar, hanya melalui bantuan produktif UMKM sebesar Rp 2 juta per bulan dengan target sasaran 15 juta UMKM. Serta Subsidi gaji karyawan seniai Rp 600.000 per bulan yang diharapkan bisa disalurkan kepada 12,4 juta tenaga karyawan.

Selanjutnya: Sri Mulyani: Semua negara berebut mendapatkan bagian pajak digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×