Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lapangan usaha industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2022. Sektor tersebut tercatat tumbuh 4,01% year on year (yoy), dengan kontribusi sebesar 0,82% terhadap angka pertumbuhan ekonomi domestik yang tercatat 5,44% yoy.
Untuk mendorong pertumbuhan industri manufaktur, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyiratkan pemerintah belum memiliki insentif khusus. Namun, pemerintah akan terus melakukan upaya dalam mendorong pertumbuhan industri manufaktur.
“Untuk industri manufaktur, yang utama adalah pembangunan infrastruktur yang baik. Baik itu terkait gas, bahan bakar minyak (BBM), dan juga kelistrikan. Kami mendorong agar industri bisa memperoleh gas dengan harga yang ditentukan,” tegas Airlangga saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id, Jumat (5/8).
Airlangga menjabarkan, pemerintah akan mendorong peningkatan terkait industri makanan dan minuman dengan revitalisasi Pupuk Iskandar Muda, dan didorong agar bisa mengadakan importasi energi.
Baca Juga: Sektor Manufaktur Jadi Penopang Utama Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2022
Dengan demikian, diharapkan ada tambahan sekitar 550.000 ton pupuk dari Iskandar Muda dan akan meningkatkan produktivitas pangan.
Sedangkan untuk industri otomotif, dirinya mendorong dengan komitmen investasi. Dengan adanya suntikan modal, diharapkan industri otomotif makin bergeliat dan bahkan meningkatkan ekspor kendaraan.
“Industri otomotif ini merupakan salah satu industri yang penting, menjadi andalan, karena menciptakan efek multiplier yang besar sekali,” tandasnya.
Baca Juga: Aliansi untuk Indonesia yang Berkelanjutan: Bersatu Kurangi Sampah Makanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News