kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jadi KSAL, begini strategi Yudo Margono untuk tingkatkan alutsista


Rabu, 20 Mei 2020 / 16:38 WIB
Jadi KSAL, begini strategi Yudo Margono untuk tingkatkan alutsista
ILUSTRASI. Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) dan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo (kanan) bersiap mengikuti upacara pelantikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/05/2020). Presiden Joko Widodo secar


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono baru saja dilantik menggantikan Laksamana Siwi Sukma Adji.

Setelah dilantik, Yudo memastikan akan melanjutkan program yang digariskan oleh pimpinan sebelumnya. Selain itu Yudo juga akan meningkatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Strategi penguatan tersebut dengan menguatkan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). Baim dari Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), marinir pangkalan mau pun pesawat AL.

Baca Juga: Jokowi lantik KSAL dan KSAU yang baru

"Sehingga SSAT bisa bersatu untuk menegakkan kedaulatan dan hukum di laut," ujar Yudo usai dilantik di Istana Negara, Rabu (20/5).

Dia juga memastikan akan menjaga kawasan perairan Indonesia khususnya kawasan Laut China Selatan. Mantan Pangkogabwilhan I itu sebelumnya juga ikut dalam pengamanan Natuna.

Saat kapal China masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia sebelumnya, ia memiliki kantor disana. Hal itu untuk mempermudah pengawasan.

Baca Juga: Bea Cukai dan TNI gagalkan penyelundupan 11 ton bawang merah ilegal asal Malaysia

"Sehingga kalau sewaktu-waktu ada eskalasi bisa langsung kita tindak lanjuti dengan unsur-unsur kita bersama dengan unsur Bakamla maupun unsur KKP," terang Yudo.

Hingga saat ini terdapat pengawasan di kawasan tersebut. Yudo bilang terdapat 4 KRI, 1 pesawat udara, dan 1 pesawat boeing yang siap digunakan untuk patroli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×