kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu Harga BBM Naik, Penyelewengan Pertalite & Biosolar Marak Terjadi


Selasa, 30 Agustus 2022 / 06:06 WIB
Isu Harga BBM Naik, Penyelewengan Pertalite & Biosolar Marak Terjadi


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Menjelang rencana harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Biosolar naik, kasus penyelundupan dan penimbunan bensin marak terjadi. Banyak pihak ingin mengambil untung besar jika harga BBM Pertalite dan Biosolar naik.

Dilansir dari website resmi Korlantas Polri, Satuan Lalulintas Polres Luwu Timur berhasil menggagalkan penyelundupan BBM jenis solar sebanyak 1,7 ton, Senin (29/8/22). BBM subsidi tersebut diangkut menggunakan dua unit mobil minibus jenis avansa yang dikemas dalam jeriken 35 liter sebanyak 50 jeriken dari Kabupaten Bulukumba menuju Kolaka Sulawesi Tenggara.

Awalnya Satlantas Polres melakukan operasi di Pos Lantas, lewat minibus yang mengangkut barang tidak sesuai kapasitas, ternyata mobil tersebut mengangkut BBM subsidi jenis solar,” Kata Kasat Lantas Polres Luwu Timur Iptu Sarifuddin.

Saat hendak diberhentikan, kedua sopir pembawa BBM Biosolar tancap gas dan melarikan diri, keduanya dicegat di kilo lima Kecamatan Malili, Luwu Timur.

Kedua minibus dan BBM serta sopir sudah diamankan di Mapolres Luwu Timur untuk proses hukum lebih lanjut, sementara surat kendaraan mobil yang digunakan pelaku telah habis masa berlakunya.

“Sekarang semuanya sudah diamankan di Mapolres Luwu Timur, setelah diperiksa ternyata STNK mobil dan SIM sopir habis masa berlakunya,” Ucap Kasat Lantas.

Baca Juga: Siap-siap! Inilah 3 Bantuan Sosial Tambahan dari Pemerintah, Minggu Ini Cair

Melansir Kompas.com, polisi menggerebek gudang penimbunan BBM di Kabupaten Bogor. Di tempat tersebut, polisi menemukan ribuan liter BBM Pertalite dan Biosolar.

Gudang itu berlokasi di Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Bogor AKP Siswo DC Tarigan mengatakan, di lokasi itu, polisi menyita sejumlah barang bukti.

Barang bukti tersebut, yaitu 8 drum kapasitas 200 liter berisi solar, 18 jeriken berkapasitas 35 liter berisikan pertalite, 11 drum kosong, dan 1 unit mobil pengangkut solar berkapasitas 1.900 liter. "Selain itu, ada juga 1 kempu berkapasitas 1.000 liter kosong, 2 selang atau 2 alkon noozle," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/8/2022).

Siswo menuturkan, penggerebekan bermula dari informasi masyarakat terkait dugaan penyalahgunaan BBM di lokasi tersebut. Berdasar laporan itu, polisi lantas melakukan penyelidikan.

Dari kasus penimbunan BBM bersubsidi tersebut, polisi menangkap seorang berinisial DM alias Z (37) pada Jumat (26/8/2022). Ketika diperiksa, DM kedapatan menimbun ribuan liter BBM bersubsidi jenis Biosolar dan Pertalite. "Setelah menggerebek gudang penimbunan BBM jenis solar dan pertalite. Pelaku kemudian kami bawa ke Polres Bogor," ungkapnya.

Penimbunan dilakukan DM dengan cara mengangkut BBM memakai kendaraan yang sudah dimodifikasi bagian tangkinya. Dengan kendaraan itu, DM berkeliling membeli solar subsidi dan pertalite di sejumlah SPBU di wilayah Bogor Kota. Akibat perbuatannya, DM dijerat Pasal 55 UU RI No 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi yang diubah dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Upaya penyelewengan dan penimbunan Pertalite dan Biosolar rawan terjadi ketika ada isu harga BBM naik. Pasalnya, ada selisih harga yang besar jika pemerintah jadi menaikkan harga Pertalite dan Biosolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×