Reporter: Noverius Laoli |
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah dirinya batal diundang untuk hadir membuka Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Melalui Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, Istana mengklaim justru pihaknyalah yang membatalkan kehadiran SBY untuk membuka kongres HMI tersebut. Pasalnya, setelah melakukan penelusuran, pihak istana berpendapat bahwa kondisi pada saat kongres HMI tidak kondusif dan berjalan lancar.
"Saya tegaskan ini bukan pembatalan dalam arti bahwa presiden ditolak, apalagi sampai ada pemberitaan yang menyebutkan presiden ditolak untuk hadir di kongres HMI pada 15 Maret hari ini,” tegas Julian di Istana Negara, Jumat (15/3).
Julian menjelaskan bahwa pada pekan lalu presiden mendapat laporan bahwa belum ada jaminan dan kepastian bahwa kongres HMI akan berjalan dengan lancar dan tertib. Padahal keamanan dan ketertiban merupakan suatu jaminan dan persyaratan utama bagi seorang kepala negara untuk menghadiri dan membuka suatu acara.
Jaminan keamanan dan ketertiban tersebut menurut Julian sudah menjadi hal yang lazim dan lumrah berlaku di negara mana pun di dunia. Karena itu, presiden SBY tidak bisa memenuhi undangan HMI.
Namun Julian bilang, Presiden SBY selalu hadir pada kongres-kongres HMI sebelumnya. Hal itu disebabkan pada kongres-kongres HMI pada tahun-tahun lalu berjalan dengan damai, tertib, aman dan kondusif. Tapi pada tahun ini, pihak istana menilai ada perbedaan pendapat dalam tubuh HMI dan itu berpotensi membuat situasi tidak kondusif bagi presiden.
Meskipun demikian, Julian menegaskan, pihak Istana menghargai perbedaan pendapat tersebut, namun jika perbedaan pendapat itu berubah menjadi sesuatu yang tidak patut, itulah yang harus dihindari. "Karena itu, jauh hari sebelumnya, presiden telah memutuskan tidak hadir untuk kali pertama dalam kongres HMI yang diselenggarakan tahun ini," kata Julian.
Perlu diketahui, HMI merupakan basis dukungan mantan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum yang saat ini terlihat berseteru dengan SBY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News