kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Istana: Perppu KPK seperti buah simalakama buat Presiden


Jumat, 04 Oktober 2019 / 15:31 WIB
Istana: Perppu KPK seperti buah simalakama buat Presiden
ILUSTRASI. Moeldoko beri keterangan soal penundaan sejumlah RUU


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan mungkin memuaskan semua pihak dalam mengambil keputusan terkait polemik Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) hasil revisi.

Sebab, jika Presiden menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk mencabut UU KPK hasil revisi, itu akan mengecewakan partai politik, terutama pendukungnya di parlemen.

Sementara kalau Presiden tidak mengeluarkan Perppu, maka mahasiswa dan aktivis antikorupsi penolak revisi UU KPK yang akan kecewa.

Baca Juga: KSP: Soal Perppu belum ada keputusan

"Keputusan ini seperti simalakama, enggak dimakan bawa mati, dimakan ikut mati, kan begitu, cirinya memang begitu. Jadi memang tidak ada keputusan yang bisa memuaskan semua pihak," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (4/10).

Oleh karena itu, menurut Moeldoko, saat ini Presiden masih memikirkan keputusan terbaik yang akan ia ambil. Dia sekaligus memastikan, Presiden mendengar masukan yang semua pihak sampaikan.

Pada Senin (30/9) lalu, Presiden sudah bertemu pimpinan partai politik pendukungnya. Moeldoko juga menerima sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi, Kamis (3/10) kemarin.

"Presiden banyak yang harus didengarkan, ada partai politik, ada masyarakat yang lain, ada mahasiswa, ada berbagai elemen masyarakat," ujar Moeldoko. "Maka, sekali lagi bahwa Presiden mendengarkan, mendengarkan dengan jernih, mendengarkan dengan cermat, agar nanti langkah-langkah ke yang terbaik," imbuh dia.

Yang jelas, setelah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran menolak UU KPK hasil revisi dan sejumlah RUU lain di berbagai daerah, Presiden mempertimbangkan untuk menerbitkan Perppu.  Jokowi mengungkapkan hal itu usai bertemu puluhan tokoh di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (26/9).

Baca Juga: Romli Atmasasmita: Presiden Jokowi bisa dimakzulkan kalau terbitkan Perppu KPK

Namun, Ketua Umum Surya Paloh menyebut Presiden dan partai politik koalisi pendukungnya sepakat untuk tidak menerbitkan Perppu KPK. Kesepakatan itu Jokowi dan pimpinan parpol pendukung ambil saat bertemu di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9) malam.

Sementara mahasiswa yang bertemu Moeldoko pada Kamis (3/10) kemarin memberi waktu sampai 14 Oktober bagi Jokowi untuk menerbitkan Perppu. Jika tidak, maka mahasiswa mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar. 

Penulis: Ihsanuddin

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istana: Perppu KPK Seperti Buah Simalakama...",

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×