kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Irak membuka lowongan kerja bagi Indonesia


Senin, 25 Juni 2012 / 13:32 WIB
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Ini lowongan kerja di Irak. Negeri yang porak poranda akibat perang dengan tentara Sekutu ini tengah membutuhkan tenaga kerja profesional dalam jumlah besar.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Perdana Menteri bidang Energi Republik Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani saat bertemu dengan Wakil Presiden Boediono, Senin (25/6). Juru bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat menjelaskan tenaga profesional dibutuhkan untuk mengisi sektor jasa pendukung seperti konstruksi, keuangan, logistik dan sebagainya.

"Menurut Deputi PM Irak seharusnya Indonesia paling berpeluang untuk masuk di bidang itu," katanya. Dengan kata lain, tidak hanya pada core business di sektor energi, tetapi pada jasa pendukung dan supporting ini peluangnya jauh lebih banyak.

Tak perlu khawatir dengan kondisi Irak saat ini. Menurut Yopie, Al-Shahristani menjelaskan kondisi keamanan dan geopolitik jauh lebih baik saat ini.

Menurutnya, Irak akan menyambut baik perusahaan maupun tenaga kerja Indonesia yang ingin berpartisipasi dalam proses pembangunan negeri itu. Sebagai langkah awalnya, Indonesia-Irak mulai membenahi hambatan yang ada, salah satunya perihal pengurusan visa.

Boediono langsung meminta Wakil Menteri Luar Negeri Wardana untuk menindaklanjuti proses untuk memperoleh kemudahan visa. Menurut Yopie, untuk pertama kali untuk visa dinas dan diplomatik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×