Reporter: Riendy Astria | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Institut Pertanian Bogor (IPB), Kementerian Kesehatan, dan BPOM melakukan penelitian surveillance terhadap kurang lebih 98 merek susu yang beredar. Penelitian ini terkait kasus beberapa merek susu yang terkontaminasi Enterobacter Sakazakii, namun tidak bisa dipublikasikan karena terganjal kode etik.
"Makanya dengan adanya kasus tersebut, kami akan melakukan penelitian surveillance untuk meneliti secara keseluruhan semua merek susu yang beredar, " ujar Wakil Rektor Bidang Riset dan Kerja sama Anas M Fauzi, Kamis (12/5). Penelitian surveillance ini sudah dilakukan dan akan diumumkan hasilnya pada Agustus mendatang.
"Kalau penelitian yang ini boleh diumumkan. Kami akan meneliti sekitar 98 merek susu formula yang terdaftar baik itu produk lokal maupun produk impor," ungkapnya.
Mengenai dana yang akan digunakan untuk penelitian ini, Anas mengatakan, IPB mendapat dana sebesar Rp 500 juta dari kementerian pendidikan nasional. Sedangkan BPOM akan mendapatkan dana untuk penelitian ini dari kementerian kesehatan. Penelitian ini mebutuhkan dana karena membutuhkan persiapan, seperti sampel susu, pelaksanaan analisis, dan lain sebagainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News