kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor asal China dan Jepang bangun pabrik lithium baterai di Morowali


Minggu, 13 Januari 2019 / 13:43 WIB
Investor asal China dan Jepang bangun pabrik lithium baterai di Morowali


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan, saat ini Indonesia sedang melakukan lompatan besar dalam pengembangan industri lithium baterai. Sebab, saat ini sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk membangun pabriknya di Indonesia, termasuk dari China dan Jepang.

Terbaru, Luhut meresmikan pembangunan pabrik komponen utama lithium baterai dari bahan dasar nikel di kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulteng akhir pekan lalu.

Adapun pembangun pabrik itu milik dari PT QMB New Energy Materials yang merupakan kerjasama perusahaan China, Indonesia, dan Jepang. Luhut menilai, dengan adanya pabrik pertama di Indonesia ini merupakan salah satu upaya untuk menekan impor.

“Kita tidak mau lagi bahan mentah kita ingin semua punya nilai tambah. Saya ingin garis bawahi pegawai di sini sekarang sudah 30.000 orang lebih nantinya akan menjadi 100.000 lebih. Tenaga kerja Cina jumlahnya 3.000 lebih, jadi kurang lebih hanya 10% dan bertahap akan kita kurangi," tutur Luhut dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kontan.co.id, Minggu (13/1).

Luhut juga mengusulkan agar kawasan industri juga bisa memperkuat ekonomi rakyat dengan membeli bahan makanan untuk para karyawan dari masyarakat sekitar.

Pabrik baru tersebut dikembangkan di atas lahan seluas 120 hektare dengan investasi sebesar US$ 700 juta dan produksi yang dihasilkan bisa senilai US$ 800 juta.

Menurut Luhut, pabrik ini bisa mendukung percepatan kendaraan bermotor listrik untuk transportasi jalan dengan target 2.200 mobil listrik, 711.000 mobil hibrida dan 2,1 juta unit sepeda motor listrik pada tahun 2025.

Sebagai tambahan informasi, di tahun lalu, total investasi di kawasan industri PT IMIP mencapai US$ 5 miliar  dengan 30.085 orang pekerja. Di kawasan ini juga memiliki kapasitas produksi nickel pig iron 2 juta ton per tahun, dan 3,5 juta ton stainless steel per tahun dengan nilai ekspor US$ 3,5 miliar di 2018 dan US$ 2 miliar 2017 dan.

Pun kawasan industri ini akan terus bertransformasi menuju industri 4,0. Luhut bilang, ini merupakan langkah yang sangat baik untuk Indonesia ke depan. “Ini penting, supaya kita mandiri. Berpuluh tahun kita hanya ekspor bahan mentah. Dulu kita ekspor nikel mentah nilainya US$ 200-US$240 juta, sekarang turunan pertamanya saja. Tahun lalu kita ekspor menjadi US$ 4 miliar. Perubahan ini luar biasa, kami masih menghitung berapa nilainya jika sampai turunan keempat," kata  dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×