kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.452   13,00   0,08%
  • IDX 7.876   74,52   0,96%
  • KOMPAS100 1.101   12,40   1,14%
  • LQ45 797   3,88   0,49%
  • ISSI 270   3,50   1,32%
  • IDX30 414   2,57   0,62%
  • IDXHIDIV20 481   3,48   0,73%
  • IDX80 121   0,67   0,56%
  • IDXV30 133   1,59   1,21%
  • IDXQ30 134   1,14   0,86%

Investasi Asing ke Indonesia Turun 15% pada 2023, Ini Penyebabnya


Minggu, 27 Oktober 2024 / 17:54 WIB
Investasi Asing ke Indonesia Turun 15% pada 2023, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Berbagai mata uang dunia: FDI yang masuk ke Indonesia turun 15% pada tahun 2023. REUTERS/Jason Lee/Illustration/File Photo


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanaman modal asing atau Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke Indonesia turun 15% pada tahun 2023, sebagaimana dilaporkan dalam ASEAN Investment Report 2024.

Total FDI yang tercatat masuk ke Indonesia mencapai US$21,6 miliar, menurun dari US$25,4 miliar pada tahun 2022.

Baca Juga: Menilik Kinerja Saham yang Dapat Aliran Deras Dana Asing

"Meskipun tingkat investasi di bidang manufaktur mencapai rekor yaitu US$14 miliar, total arus masuk FDI ke Indonesia turun 15%," menurut kutipan ASEAN Investment Report 2024, Minggu (27/10).

Penurunan ini dipicu oleh melemahnya investasi di sektor informasi dan komunikasi, keuangan, serta perdagangan grosir dan eceran, yang berkurang US$5 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

Singapura tetap menjadi investor terbesar meskipun mengalami penurunan investasi sebesar 43%, dengan total FDI menjadi US$5,5 miliar.

Baca Juga: Dana Asing Masuk, Cadangan Devisa Diperkirakan Capai US$ 155 Miliar di Akhir 2024

“Investor dari ketiga negara ini menyumbang lebih dari separuh arus masuk,” menurut ASEAN Investment Report 2024, yang menyebutkan Hong Kong (Tiongkok) dan Jerman juga sebagai investor utama dengan peningkatan kontribusi investasi.

Sementara itu, FDI dari perusahaan-perusahaan Jepang dan Korea Selatan tetap stabil, sedangkan dari perusahaan-perusahaan Tiongkok menurun setengahnya menjadi US$1,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×