kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.450   11,00   0,07%
  • IDX 7.866   64,56   0,83%
  • KOMPAS100 1.100   10,59   0,97%
  • LQ45 795   1,66   0,21%
  • ISSI 269   3,22   1,21%
  • IDX30 412   1,18   0,29%
  • IDXHIDIV20 479   1,50   0,31%
  • IDX80 121   0,39   0,32%
  • IDXV30 133   1,12   0,85%
  • IDXQ30 133   0,61   0,46%

Intelijen dan TNI harus bantu Polri basmi teroris


Senin, 19 Agustus 2013 / 10:57 WIB
Intelijen dan TNI harus bantu Polri basmi teroris
ILUSTRASI. Karyawan menunjukkan produk investasi emas di konter Galeri 24 Pegadaian, Jakarta.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua Komisi III, I Gede Pasek Suardika mengatakan, peristiwa penembakan sejumlah anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) oleh oknum tak dikenal menunjukkan pola baru terorisme.

Karena itu, kata dia, kasus tersebut harus ditangani dengan serius. Ia meminta masyarakat memberikan dukungan moral yang kuat kepada Polri. "Sebab penembakan ini adalah bentuk balas dendam terhadap keberhasilan Polri dalam memberantas terorisme," kata Pasek pada KONTAN, di Gedung DPR, Senin, (19/8).

Politisi Demokrat tersebut menilai, keberhasilan Polri yang berulang kali menggagalkan aksi terorisme membuat para teroris memilih pola baru dalam menebarkan teror.

Jika dulu para teroris banyak menyasar simbol-simbol asing, kini sasaran berubah terhadap simbol-simbol negara Indonesia. "Tentunya termasuk Polri," kata Pasek.

Pasek mengaku dirinya masih meyakini bahwa Polri akan mampu mengatasi masalah ini. Namun, melihat kondisi terakhir di mana simbol negara mulai diserang, ia meminta seluruh aparat keamanan negara ikut membantu Polri. "Saya kira sudah waktunya Intelijen maupun TNI juga memberikan bantuan," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam dua bulan terakhir, tiga anggota Polri menjadi sasaran terorisme dan tewas tertembak. Menurut Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Marciano Norman, BIN telah mengingatkan Polri akan potensi aksi balas dendam kelompok bersenjata kepada aparat kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×