Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Salah satu kunci menjadi suatu bangsa yang maju dan kompetitif adalah memiliki basis riset atau penelitian berstandar internasional.
Dengan demikian, berbagai penemuan baru yang sangat dibutuhkan umat manusia bisa dilahirkan, dan itu merupakan cita-cita bangsa Indonesia untuk bisa menjadi pemain utama di arena global.
Demikian hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden Boediono saat membuka kuliah umum perdana Universitas Surya di Jakarta Convention Center, Selasa (3/9).
Menurut Boediono, pemerintah menghargai inisiatif masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam membangun pendidikan dan membangun sumber daya manusia yang andal di tanah air.
"Tidak bisa tidak, tugas besar itu harus dipikul bersama antara negara dan masyarakat," tutur.
Menurut Wapres, Universitas Surya yang bercita-cita menjadi universitas berbasis riset dengan standar internasional patut didukung dan diapresiasi.
Boediono percaya, dengan adanya komitmen kuat, dedikasi dan kerja keras, maka seluruh civitas akademika Universitas Surya, dapat meraih cita-cita menjadi perguruan tinggi berbasis riset dan teknologi.
Apalagi, lanjut dia, ada keuntungan tersendiri bagi institusi yang dibentuk sama sekali baru dan atas inisiatif masyarakat.
Pasalnya, perguruan tinggi tersebut tidak terbebani dengan jeratan birokrasi yang sering dijumpai di institusi-institusi lama, yang acap kali memasung perubahan, inovasi dan gerak maju suatu universitas.
Karena itu, Wapres berpesan agar menjaga benar-benar kualitas lulusan Universitas Surya. Pasalnya, perguruan tinggi yang tidak menjaga mutu lulusannya adalah ibarat pengedar uang palsu. Dampak itu bisa merusak seluruh sistem dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News