kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Insiden Papua, Polri tak temukan keterlibatan WNA


Jumat, 24 Juli 2015 / 15:14 WIB
Insiden Papua, Polri tak temukan keterlibatan WNA


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa sejauh ini, pihaknya belum menemukan keterlibatan lima warga negara asing dalam insiden di Tolikara, Papua. Kapolri mengatakan, untuk mengetahui keterlibatan, pihaknya memulai penyelidikan dengan menanyakan soal lima orang WNA itu kepada sejumlah saksi.

"Para saksi mengatakan, lima orang ini tidak ada saat kejadian dan tidak ada yang sebut keterlibatan mereka," ujar Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jumat (24/7) siang.

Meski demikian, penyidik tetap akan siaga atas dugaan keterlibatan WNA dalam insiden itu. Jika ada informasi atau kesaksian yang mengarah ke dugaan itu, pasti ditindaklanjuti. Badrodin mengatakan, lima WNA itu diketahui berdasarkan dari izin seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) pemuda yang dilaksanakan Gereja Injili di Indonesia (GIDI) internasional di Tolikara kepada Mabes Polri.

"Nah, di dalam proposal izin itu ada lima WNA yang terdaftar. Kita sempat minta kelengkapan dia, tapi tidak dipenuhi sama panitia," ujar dia.

Sejauh ini, penyidik dari Polda Papua baru menetapkan dua tersangka atas kasus itu. Dua orang itu berinisial HK dan JW. Berdasarkan rekaman video, keduanya adalah provokator pelemparan batu ke jamaah shalat sekaligus pembakaran kios yang merembet ke Mushala Baitul Mustaqin.

Insiden di Kabupaten Tolikara mengakibatkan puluhan bangunan kios dibakar, termasuk Mushala Baitul Mustaqin. Saat itu, ada dua acara yang dilaksanakan berdekatan. Selain perayaan Lebaran yang ditandai dengan shalat Idul Fitri, juga ada pertemuan pemuka gereja. Polri melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa. Lantaran tak ada yang menaatinya, Polisi kemudian melepaskan tembakan ke tanah. Seorang meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka dalam insiden itu. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×