Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Joko Widodo pada Minggu (26/2) malam mengakhiri kunjungannya ke Australia. Dalam kunjungan selama dua hari tersebut, Jokowi bersama dengan Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, berhasil mencapai beberapa kesepakatan kerjasama.
Di bidang ekonomi, mereka sepakat untuk segera menyelesaikan pembahasan Kesepakatan Kerjasama Ekonomi Komprehensif Indonesia- Australia (IACEPA) akhir tahun 2017 ini.
Di bidang ekonomi, Presiden Jokowi dan PM Turnbull sepakat untuk menyelesaikan IACEPA pada akhir tahun 2017. Di bidang perdagangan, menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, pemerintah Australia juga sepakat beri akses pasar yang lebih luas kepada herbisida dan pestisida Indonesia. Saat ini, nilai impor Australia atas kedua pembasmi hama tersebut mencapai US$ 1,3 miliar-US$ 1,5 miliar.
Tapi, dari total nilai impor tersebut, Indonesia hanya mendapatkan akses US$ 50 juta. "Itu karena hambatan tarif, maka itu dengan akses ini diharapkan nilai ekspor kedua pembasmi hama tersebut bisa naik," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Bey Machmudin, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi, Sekretariat Presiden, Senin (27/2) dinihari.
Kepala BKPM, Thomas T Lembong, mengatakan, kunjungan Jokowi juga berhasil menghasilkan kesepakatan investasi. Nilai investasi yang disepakati dari investor Australia dari kunjungan tersebut mencapai Rp 39 triliun.
Investasi tersebut akan dibenamkan di bidang pertambangan, wisata bahari, infrastruktur dan ekonomi digital dalam waktu tiga sampai lima tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News