Reporter: Agus Triyono | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Masalah besar menghantui Presiden Joko Widodo di awal pemerintahan. Guru Besar Fakultas Ekonomi IPB Hermanto Siregar mengatakan, setidaknya ada lima masalah besar yang berpotensi menghambat kerja Presiden Jokowi.
Masalah pertama adalah fiskal. Hermanto mengatakan bahwa ruang fiskal di awal pemerintahan Jokowi terbatas. Kondisi tersebut, salah satunya disebabkan karena adanya sandera belanja subsidi BBM yang besar.
Oleh karena itulah, Hermanto berharap di momen 100 hari pertama pemerintahannya, Jokowi bisa segera mengurangi subsidi BBM dengan menaikkan harganya. "Tapi kenaikan jangan dipukul rata, kecualikan untuk nelayan, petani, angkutan umum dan barang supaya tidak memberatkan masyarakat," katanya kepada KONTAN, Rabu (22/10).
Masalah kedua, pangan. Hermanto bilang bahwa sektor pangan, khususnya ketersediaan lahan, harus menjadi prioritas utama Jokowi dalam menjalankan pemerintahannya. Jokowi bisa segera menciptakan kedaulatan pangan dalam negeri dengan meningkatkan pencetakan lahan baru dan menjamin penyalurannya tepat ke petani.
Ketiga, masalah kelautan. Hermanto mengatakan bahwa Jokowi harus segera melaksanakan programnya untuk menciptakan poros marotim dunia di Indonesia dengan segera menetapkan langkah spesifik yang akan dilakukannya.
Keempat, masalah infrastruktur. Hermanto mengatakan bahwa kondisi infrastruktur di awal pemerintahan Jokowi buruk. Oleh karen itulah, agar kondisi tersebut tidak semakin memicu ekonomi biaya tinggi dia berharap, dalam 100 hari pemerintahannya Jokowi bisa menentukan langkah yang akan ambil, termasuk menentukan kebijakan anggaran yang akan dia gunakan.
Sedangkan masalah kelima, mewujudkan janji untuk membantu masyarakat miskin dengan segera merealisasikan janji untuk memberikan kartu Indonesia sehat dan kartu Indonesia puntar. "Sebenarnya banyak masalah, tapi kalau lima itu bisa diselesaikan dampaknya bisa besar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News