Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Kritik juga disampaikan ketika Satgas Covid-19 DPR ramai-ramai berfofo menggunakan alat pelindung diri (APD). Potret belasan anggota DPR itu juga turut ramai diperbincangkan oleh warganet di media sosial.
Menurut Nana, apa yang dipertontonkan oleh para wakil rakyat itu justru melukai hati masyarakat. "Tenaga medis kita saja bertaruh nyawa benar karena kekurangan APD," tutur Najwa. "Kecuali ya, yang dipakai anggota DPR itu APD yang lain, Alat Pelindung Dewan. Salam hormat dari kami yang kalian wakili," kata Najwa Shihab.
Sejak diunggah, video tersebut disukai oleh 154.000 orang dan tidak disukai oleh 14.000 orang. Selain itu, terdapat sekitar 20.756 komentar yang disampaikan warganet di dalam kolom komentar.
Baca Juga: Shortfall pajak diprediksi mencapai Rp 388,5 triliun, apa penyebabnya?
"Sebagus ini masih ada yang dislike? Fiks keluarga DPR nih !!," tulis Haikun Kinjuro di dalam kolom komentar.
"Tolong didengar wahai tuan puan yang terhormat," tulis Anju Sembiring.
"APD 'alat pelindung dewan' dikit tapi saketttt," tulis Devi Selviana.
Bikin gerah
Tidak sedikit anggota DPR yang justru gerah dengan kritik yang disampaikan oleh Najwa ketimbang melakukan introspeksi. Anggota Komisi III dari Fraksi PPP Arsul Sani, misalnya, menilai Najwa Shihab seharusnya tidak boleh berprasangka buruk terlebih dahulu sebelum melakukan klarifikasi.
"Dia bisa lakukan itu semua, karena anggota DPR yang dia kenal banyak, termasuk saya yang sering jadi narasumbernya," ujar Arsul, Senin (4/5/2020).
Baca Juga: Berikut sederet beleid dari Kemenkeu yang tak kunjung dibahas DPR
Ia pun menyoroti soal pembahasan RUU Cipta Kerja. Menurut dia, jika memang pembahasan RUU ini dihentikan, pengusul yang dalam hal ini adalah pemerintah harus meminta untuk berhenti atau menarik RUU usulannya.
Sementara itu, anggota Komisi III lainnya dari Fraksi Gerindra, Habiburokhman, menyatakan, Satgas Lawan Covid-19 DPR merupakan satgas kemanusiaan yang menjadi tugas tambahan atas inisiatif para anggota.
Ia menambahkan, selama ini Komisi III juga cukup aktif dalam melakukan fungsi pengawasan di dalam penanganan Covid-19 oleh pemerintah. Salah satunya, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengawasi bila diduga terjadi penyimpangan di dalam penanganannya.
Baca Juga: Omnibus law diklaim bisa jadi obat pemulih ekonomi pasca Covid-19
Anggota DPR Arteria Dahlan juga bersikap atas kritik yang disampaikan Najwa Shihab. Menurut Arteria, banyak hal yang disampaikan Najwa cenderung tidak benar dan provokatif. Dia pun meminta Najwa meminta maaf kepada anggota DPR.
"Saran saya secara pribadi, selaku anggota Komisi III, selaku anggota Badan Legislasi, dan selaku Deputi Penerangan Umum Satgas Lawan Covid-19 meminta Najwa minta maaf," kata Arteria dalam keterangan tertulis, Senin (4/5/2020).