Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Calon presiden Joko Widodo menyebutkan enam hasil hitung cepat atau quick count yang menunjukkan bahwa ia dan Jusuf Kalla unggul dalam Pemilu Presiden 2014. Meski demikian, ia akan menunggu hasil perhitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan meminta masyarakat mengawal proses perhitungan berjalan bersih dan jujur.
"Yang pertama ingin kami sampaikan, bahwa dari hasil quick count lembaga yang kredibel, yang mereka terbiasa dengan hasil-hasil yang akurat dan sudah diumumkan," kata Jokowi, di hadapan pendukungnya, di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (9/7).
Keenam lembaga yang hasil hitung cepatnya dibacakan Jokowi adalah Center for Strategic and International Studies (CSIS) dengan hasil Jokowi-JK 52%, Prabowo-Hatta 48%. Juga Litbang Kompas dengan hasil Jokowi-JK 52,3%, Prabowo-Hatta 47,6%.
Saiful Mujani Research & Consulting dengan hitung cepat Jokowi-JK 52,8%, Prabowo-Hatta 47,2%, Indikator Politik (Jokowi-JK 52,6%, Prabowo-Hatta 47,3%), dan RRI (Jokowi-JK 52,5%, Prabowo-Hatta 47,5%). Juga ada Lingkaran Survei Indonesia dengan hasil suara Jokowi-JK 53,3%, Prabowo-Hatta 46,7%.
Menurut Jokowi, enam lembaga survei yang disebutkannya selama ini sudah terbiasa melakukan survei dan menunjukkan hasil yang akurat serta bisa diterima semua pihak. "Hari ini era baru Indonesia ditentukan," kata Jokowi.
Dalam orasinya, Jokowi menyampaikan bahwa dirinya ingin Indonesia rakyatnya sejahtera dan berkeadilan. "Ini adalah kemenangan rakyat Indonesia, kemenangan karena partisipasi bukan iming-iming janji dan posisi," katanya.
Namun, tugas tak berhenti saat pilpres selesai, justru tugas yang lebih penting dimulai setelah pilpres. Jokowi juga mengapresiasi Prabowo-Hatta yang telah berkontribusi sehingga demokrasi bisa berjalan dengan baik. Ia juga menghargai SBY yang memimpin bangsa ini dengan baik dan seluruh media yang mendukung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News