Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tidak lama lagi, presiden Joko Widodo akan memiliki tim khusus yang membantu komunikasinya. Bahkan Peraturan Presiden (perpres) mengenai itu sudah ditandatangani Jokowi.
Menurut Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto, ada dua nama yang akan mengisi jabatan tim khusus komunikasi presiden. Mereka adalah Teten Masduki dan Sukardi Rinakit.
Sekadar mengingatkan, keduanya adalah mantan tim sukses Jokowi. Sukardi sempat ditunjuk menjadi komisaris Bank Tabungan Negara (BTN) namun menolak jabatan tersebut April lalu.
Nah, dengan adanya tim ini, semua hal yang berkaitan dengan cara komunikasi Jokowi akan dikonsolidasikan. "Mereka akan langsung berada di bawah presiden," ujar Andi, Senin (11/5) di Jakarta.
Munculnya tim komunikasi ini tidak lepas dari banyaknya perbedaan persepsi mengenai hal yang disampaikan pemerintah. Misalnya, soal perdebatan adanya utang Indonesia ke International Monetary Found (IMF) beberapa waktu lalu.
Selama ini, setiap kebijakan presiden dan semua hal yang berkaitan dengan Jokowi selalu dijelaskan oleh Sekertaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto. Andi sendiri mengakui, seharusnya dirinya memang tidak banyak bicara kepada publik.
Sementara itu Sukardi mengaku penunjukan dirinya hanya untuk membantu komunikasi publik Jokowi. Salah satunya adalah meng-update informasi dan isu-isu strategis harian.
Ia juga membantah fungsinya ini disamakan dengan juru bicara (jubir). "Update itu untuk presiden, supaya beliau selalu mendapatkan informasi terbaru," katanya.
Ia juga menegaskan, sampai hari ini semua Menteri Jokowi juga bertugas sebagai jubir. Pasalnya, para menteri itulah yang berkaitan langsung dengan program kerja dan kebijakan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News